Bioaccumulation of mercury on aquatic biota with different functional feeding habit of Cikaniki River

• Published in: Limnotek : perairan darat tropis di Indonesia Vol. 16; no. 2; pp. 167 - 179
• Main Authors: Yoga, G P, Sudarso, Y, Suryono, T, Awalina, Syawal, MS, Yustiawati
• Format: Journal Article
• Language: Indonesian
• Published: 01.01.2009
• Subjects: Freshwater; Indonesia, Java, West Java, Cikaniki River
• ISSN: 0854-8390

Illegal gold mining and extraction using mercury has caused elevation of mercury concentration in the aquatic ecosystem of Nikaniki River. The presence of mercury in the aquatic ecosystem has been widely reported to cause mercury bio accumulation and bio magnification in aquatic food web. This study aims to examine bioaccumulation of mercury in macrobiotic fauna with different functional feeding habit. The location of this study included the upstream of Cikaniki River (Cikaniki Hulu) as the uncontaminated area, and the sites along the river to the downstream of River Cikaniki (Cisarua, Curug Bitung and Lukut) as the mercury contaminated areas. Water, sediment and biota, including periphyton, macrobenthic fauna and fish were collected at each sampling location to be analyzed for its mercury content. To perceive the indication of bio magnification on the food chain in the aquatics, the biota obtained will be grouped based on their functional feeding habits i.e. primary producers/periphyton, scrapper, shredder, collector gatherer, collector filterer, and predators. The results of the study showed that the periphyton had the highest mercury bio accumulation, subsequently followed by the scraper, the collector gatherer, the collector gatherer, the shredder and finally the predator. Mercury bio accumulation in aquatic biota from the upstream to the downstream increased, where the highest bio accumulation observed was in Curug Bitung, except for the scraper where the highest accumulation was in Lukut. Overall mercury bio accumulation in aquatic biota significantly correlates with the mercury concentrations in the environmental media.Original Abstract: Penambangan emas tanpa izin (PETI) yang melibatkan ekstraksi emas dengan menggunakan logam merkuri telah menyebabkan peningkatkan konsentrasi logam tersebut di Sungai Cikaniki. Keberadaan logam merkuri di perairan telah banyak dilaporkan menyebabkan bioakumulasi dan biomagnifikasi merkuri pada biota dan rantai makanan yang ada di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bioakumulasi merkuri pada fauna makrobentik yang berbeda kebiasaan makan fungsionalnya pada daerah yang tercemar merkuri akibat aktivitas PETI. Lokasi penelitian meliputi daerah Cikaniki Hulu untuk daerah yang belum tercemar, dan Cisarua, Curug Bitung dan Lukut yang berlokasi di Sungai Cikaniki untuk daerah-daerah yang sudah tercemar oleh logam merkuri. Pada masing-masing lokasi pengamatan dilakukan pengambilan sampel air, sedimen dan biota air yang meliputi perifiton, fauna makrobentik dan ikan, untuk dianalisis konsentrasi logam merkurinya. Untuk melihat adanya gejala biomagnifikasi pada rantai makanan di perairan tersebut, maka biota air yang diperoleh kemudian dikelompokkan berdasarkan kebiasaan makan fungsionalnya yaitu, produsen primer/perifiton, scrapper, shredder, collector gatherer, collector filterer, dan predator. Dari hasil analisis diketahui bahwa bioakumulasi merkuri pada perifiton adalah yang tertinggi di antara kelompok kebiasaan makan fungsional yang diamati di Sungai Cikaniki, diikuti selanjutnya oleh kelompok scraper, collector filterer, collector gatherer, shredder dan terakhir predalor. Pola bioakumulasi merkuri pada biota air dari hulu ke hilir menunjukkan pola peningkatan dengan akumulasi tertinggi berada di Curug Bitung, kecuali untuk kelompok kebiasaan makan fungsional scraper. Bioakumulasi merkuri pada biota perairan Sungai Cikaniki berkorelasi dengan konsentrasi merkuri pada media lingkungannya.