Efficiency of water use and P and K fertilizers application on soybean in Entisol and Vertisol irrigated land
Penelitian dilakukan di rumah kaca Balitkabi pada MT 1998/99. Dua jenis tanah: Vertisol dan Entisol, masing-masing dari Inlitkabi Ngale Ngawi dan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur digunakan sebagai media tanam. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok, tiga ulangan, dengan dua faktor. Faktor 1 a...
Saved in:
Main Authors | , , |
---|---|
Format | Conference Proceeding |
Language | English |
Published |
Bogor (Indonesia)
Puslitbangtan
2002
|
Subjects | |
Online Access | Get more information |
Cover
Loading…
Summary: | Penelitian dilakukan di rumah kaca Balitkabi pada MT 1998/99. Dua jenis tanah: Vertisol dan Entisol, masing-masing dari Inlitkabi Ngale Ngawi dan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur digunakan sebagai media tanam. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok, tiga ulangan, dengan dua faktor. Faktor 1 adalah kadar lengas tanah saat pengairan 0; 12,5; 25; 50; 75 dan 50-25-50 persen dari jumlah air tersedia bagi tanaman: (selisih kadar air antara kapasitas lapang dan titik layu permanen), dan pengairan diberikan hingga dicapai kembali kondisi kapasitas lapang. Faktor II adalah takaran pupuk SP36 dan KCl, masing-masing 0; 50 dan 100 kg/ha. Tinggi tanaman, jumlah polong isi dan berat biji/tanaman diamati pada masing-masing pot yang terdiri atas dua tanaman. Jumlah air yang diberikan selama pertumbuhan tanaman dicatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah polong isi dan hasil paling tinggi dicapai pada tanaman yang mendapat pengairan pada saat kadar lengas tanah turun antara 12,5-25 persen dari jumlah air tersedia di tanah Vertisol, dan 25 persen dari jumlah air tersedia di tanah Entisol yang disertai dengan aplikasi pupuk P dan K. Efisiensi penggunaan air tertinggi untuk menghasilkan biji pada tanah Vertisol dicapai apabila air turun hingga 12,5 persen di bawah kapasitas lapang atau 87,5 persen air tersedia pada saat pengairan dilakukan. Pada tanah Entisol, hal ini dicapai pada saat kandungan lengas tanah 25 persen atau 50-25-50 persen di bawah kapasitas lapang, masing-masing pada 1-35 HST, 36-70 HST dan 71 HST hingga panen. Pupuk P dan K lebih bermanfaat bagi pertumbuhan dan hasil biji apabila diberikan pada tanah yang mempunyai kandungan lengas tanah tinggi (75-17,5 persen air tersedia). Pada kondisi lebih kering, manfaat pupuk P dan K terhadap hasil biji sangat rendah |
---|---|
Bibliography: | 2005000594 F04 P10 |