Price interval of stock cattle/beef cattle in local animal market

Penelitian lapang ini merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan potensi feeder stock di daerah sumber bibit dan bakalan di Propinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada awal bulan Maret 1996. Pemilihan lokasi pasar hewan diambil secara purposive sampling, sehingga terpilih pasar hewan Ambaraw...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors Suparyanto, A, Sitepu, P, Dwiyanto, K, Supriyatna, N. (Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor (Indonesia))
Format Conference Proceeding
LanguageEnglish
Published Bogor (Indonesia) PUSLITBANGNAK 1998
Subjects
Online AccessGet more information

Cover

Loading…
More Information
Summary:Penelitian lapang ini merupakan rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan potensi feeder stock di daerah sumber bibit dan bakalan di Propinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada awal bulan Maret 1996. Pemilihan lokasi pasar hewan diambil secara purposive sampling, sehingga terpilih pasar hewan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Teknik penggalian data dilakukan dengan dua pendekatan yaitu (1) teknik pengamatan dan (2) melalui wawancara singkat tak berstruktur terhadap penjual dan pembeli. Sedangkan informasi non teknik digali dari informan kunci. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa banyaknya ternak sapi yang dipasarkan sebesar 864 ekor dengan bangsa ternak PO sebesar 88,8 persen dan sisanya 11,2 persen adalah bangsa sapi FH. Ternak kerbau yang dipasarkan sebanyak 35 ekor. Komposisi ternak menurut status fisiologis menunjukkan bahwa mayoritas ternak yang dipasarkan terdiri dari status anak dan bakalan jantan. Perilaku penimbangan ternak hanya dilakukan pada ternak sapi yang hanya 8,2 persen dari jumlah sapi yang dipasarkan sedangkan ternak kerbau tidak dilakukan. Hasil pengamatan terhadap perilaku penawaran harga yang dikaitkan dengan perilaku penimbangan bobot badan menunjukkan bahwa salah satu kelemahan penggunaan standar harga per kilogram bobot badan hidup adalah komposisi pertulangan ternak yang ditawarkan. Pada kondisi bobot sama ternak sapi dengan pertulangan kecil akan mendapatkan harga penawaran yang relatif tinggi dibanding dengan sapi yang pertulangannya besar. Untuk ternak status anak dan bakalan cenderung memberikan harga yang lebih tinggi bila kondisi ternak terlihat relatif kurus tapi sehat dengan sistem pertulangan yang relatif besar dan diikuti dengan elastisitas kelenturan kulit yang tinggi. Harga yang ditawarkan oleh penjual maupun pembeli secara statistik sangat nyata (p0,001) dibentuk oleh variabel bobot badan, dan pada taraf nyata (p0,05) terhadap jenis kelamin. Besarnya nilai hubungan yang dinyatakan dengan R kuadrat adalah 0,8817 (Y1) dan R kuadrat
Bibliography:2001001267
L01
E70
ISBN:9789798308208
9798308204