Assessment of public forestry land use on Rejosari village, Semin, Gunungkidul resident (Indonesia)

Kajian pemanfaatan hutan rakyat untuk pengembangan tanaman empon-empon dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan peningkatan produktivitas lahan hutan rakyat. Dengan meningkatnya lahan produktivitas rakyat, diharapkan dapat memberikan tambahan penghasilan yang memadai. Pada akhirnya kelestarian hutan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors Triwilaida, Subandrio, B. (Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Surakarta (Indonesia)), Lestiantoro, Y
Format Conference Proceeding
LanguageEnglish
Published Yogyakarta (Indonesia) YUADP Komponen 8 1997
Subjects
Online AccessGet more information

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kajian pemanfaatan hutan rakyat untuk pengembangan tanaman empon-empon dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan peningkatan produktivitas lahan hutan rakyat. Dengan meningkatnya lahan produktivitas rakyat, diharapkan dapat memberikan tambahan penghasilan yang memadai. Pada akhirnya kelestarian hutan rakyat dapat terjamin. Selain itu dapat diharapkan laju erosi dan limpasan dapat ditekan dengan adanya tanaman empon-empon sebagai penutup tanah di bawah tegakan hutan rakyat. Kajian ini dilaksanakan di bawah tegakan Acacia auriculiformis yang berumur rata-rata delapan tahun, dengan jarak tanam (2x3) m. Adapun parameter yang diamati adalah laju erosi, koefisien limpasan, nilai CP, produksi dan nilai jual empon-empon. Perlakuan kajian yang diterapkan terdiri dari lima perlakuan dengan tiga blok sebagai ulangan, dengan ukuran plot uji coba tanaman sebesar (10x25) m. Adapun perlakuan yang diterapkan adalah: (1) Jahe ditanam dengan jarak tanam (60x30) cm. (2) Temulawak ditanam dengan jarak tanam (50x50) cm. (3) Kencur ditanam dengan jarak tanam (10x15) cm. (4) Kontrol. (5) Tanaman campuran dibagi enam bidang susunan tanaman: (-)Kunir dengan jarak tanam (50x50) cm pada bidang A dan D, (-)Laos dengan jarak tanam (50x50) cm pada bidang B dan E, (-)Temulawak jarak tanam (50x50) cm pada bidang C dan F. Sedangkan plot erosi berukuran (8x22) meter ditempatkan dalam plot uji coba tanaman. Pengamatan erosi dan limpasan dilaksanakan selama 4 bulan yaitu November 1992 s/d Februari 1993. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dengan Rancangan Acak Kelompok. Dari hasil analisis untuk erosi, koefisien limpasan dan nilai CP dari kelima perlakuan tidak berbeda nyata. Tetapi tanaman empon-empon rata-rata mampu menekan laju erosi. Sedangkan dari nilai ekonomi tanaman empon-empon mampu memberi tambahan pendapatan sebesar Rp. 64.500,- sampai Rp. 2.322.600,-/ha/mt dengan nilai tambah terbesar dari tanaman kencur (Kaempferia galanga) yaitu sebesar Rp. 2.322.600,-/ha/mt. Ditinjau dari aspek konservasi maupun ekonomi, disarankan penggunaan tanaman kencur sebagai usaha pemanfaatan lahan hutan rakyat untuk diterapkan lebih luas di desa Rejosari, Semin, Gunungkidul
Bibliography:P36
F01
2001001239
ISBN:9799524016
9789799524010