Impact of spatial arrangements on relay intercropping soybean into wheat

Pengujian pengaturan ruang antara kedelai dan gandum pada sistem tumpangsari beranting dilaksanakan pada tahun 1994 dan 1995 di Iowa State University, Agronomy and Agriculture Engineering Research Center, Ames, Iowa, USA, yang bertujuan untuk: membandingkan hasil tumpangsari beranting dengan monocul...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inMon Mata (Indonesia) no. 22
Main Author Anhar, A. (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (Indonesia). Fakultas Pertanian)
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 1996
Subjects
Online AccessGet more information

Cover

Loading…
More Information
Summary:Pengujian pengaturan ruang antara kedelai dan gandum pada sistem tumpangsari beranting dilaksanakan pada tahun 1994 dan 1995 di Iowa State University, Agronomy and Agriculture Engineering Research Center, Ames, Iowa, USA, yang bertujuan untuk: membandingkan hasil tumpangsari beranting dengan monoculture dan mengevaluasi kombinasi antara penanaman langsung ke dalam barisan dan barisan yang disela pada sistem tumpangsari beranting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil gandum berkurang sangat nyata (48 dan 29 persen tahun 1994 dan 1995) pada sistem tumpangsari beranting. Penanaman hanya 50 persen dari barisan gandum menghasilkan hasil terendah, dibandingkan dengan penanaman 66 persen dan sistem monoculture. Rata-rata hasil tumpangsari beranting kedelai hanya 49 dan 29 persen dibandingkan dengan sistem monoculture pada tahun 1994 dan 1995. Tumpangsari beranting tidak berpengaruh nyata terhadap nilai kesetaraan tanah (Land equivalent ratio) pada tahun 1994 dan 1995
Bibliography:1998000361
F08
ISSN:0215-8582