PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PESERTA JKN DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ST. ELISABETH SEMARANG

Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu sindroma klinik yang berlangsung kronis dan progresif yang ditandai dengan poliuri, polidipsi dan polifagi disertai peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia. Penatalaksanaan DM tipe 2 pada pasien dengan nilai HbA1C >9% adalah dengan pemberian insul...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJIIS (Jurnal Ilmiah Ibnu Sina) (Banjarmasin) Vol. 6; no. 1
Main Authors Fef Rukminingsih, Valentina Catur Nova
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin 01.03.2021
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan suatu sindroma klinik yang berlangsung kronis dan progresif yang ditandai dengan poliuri, polidipsi dan polifagi disertai peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia. Penatalaksanaan DM tipe 2 pada pasien dengan nilai HbA1C >9% adalah dengan pemberian insulin atau kombinasi insulin dengan obat hipoglikemik oral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian jenis dan dosis insulin pada pasien DM tipe 2 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan data retrospektif. Data diperoleh dari rekam medik pasien peserta JKN dengan DM tipe 2 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang yang hanya mendapat terapi insulin pada bulan Januari 2020, berumur 26-65 tahun, dan mempunyai hasil pemeriksaan GDP, GDPP dan HbA1C (hasil pemeriksaan 6 bulan terakhir). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 57 pasien terdiri dari 29 (50,88%) pasien laki-laki dan 28 (49,12%) pasien perempuan. Sebanyak 47 (82,46%) pasien berumur lebih dari 45 tahun. Sebanyak 38 pasien (66,67%) mendapat insulin kombinasi dan semua pasien mempunyai nilai HbA1C >9%. Kesuaian penggunaan insulin berdasarkan jenis insulin sebesar 68,42% dan sebagian besar pasien (80,70%) mendapat dosis insulin yang tidak sesuai.
ISSN:2502-647X
2503-1902
DOI:10.36387/jiis.v6i1.611