Kandungan Nutrisi, Aktivitas Penghambatan ACE dan Antioksidan Hemibagrus nemurus Asal Waduk Cirata, Jawa Barat, Indonesia

Kandungan nutrisi dan aktivitas biologis ikan baung (Hemibagrus nemurus) ditentukan oleh kondisi lingkungan dan ketersediaan sumber makanannya. Ikan baung yang dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sumber protein dapat ditemukan di habitat aslinya dan lingkungan budidaya dalam karamba jaring apung. Pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal pascapanen dan bioteknologi kelautan dan perikanan Vol. 12; no. 2; pp. 149 - 162
Main Authors Rini Susilowati, Diini Fithriani, Sugiyono Sugiyono
Format Journal Article
LanguageIndonesian
Published Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 01.12.2017
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kandungan nutrisi dan aktivitas biologis ikan baung (Hemibagrus nemurus) ditentukan oleh kondisi lingkungan dan ketersediaan sumber makanannya. Ikan baung yang dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sumber protein dapat ditemukan di habitat aslinya dan lingkungan budidaya dalam karamba jaring apung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan nutrisi dan aktivitas biologis ikan baung asal Waduk Cirata sebagai penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor) dan antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein dan kadar abu ikan baung hasil budidaya maupun alam tidak berbeda nyata, sedangkan kadar lemak ikan baung hasil tangkapan alam jauh lebih tinggi dibanding kadar lemak hasil budidaya. Kadar mineral makro dan mikro menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kadar K (budidaya 313,04±14,84 mg/100g; alam 457,33±7,50 mg/100g) dan Ca (budidaya 29,15±1,06 mg/100g; alam 42,13±0,85 mg/100g). Mineral mikro didominasi oleh Zn sebesar 0,42±0,04 mg/100g (budidaya) dan 0,44±0,02 mg/100g (alam). Asam amino esensial (AAE) yang dominan yaitu lisin sebesar 7,70±0,97 mg/g (budidaya) dan fenilalanin sebesar 0,80±0,26 mg/g (alam), sedangkan asam amino non esensial (AANE) yang utama pada populasi budidaya adalah alo iso-leusin sebesar 13,77±0,23 mg/g dan prolin 1,79±0,70 mg/g (alam). Rasio AAE/AANE populasi budidaya memiliki nilai sebesar 0,83 dan alam sebesar 0,54. Aktivitas biologi ikan baung menunjukkan nilai aktivitas antioksidan pada populasi budidaya sebesar 0,16±0,02 µmol Fe2+/g dan alam sebesar 0,09 µmol Fe2+/g berat kering. Sedangkan aktivitas penghambat  ACE menunjukkan nilai penghambatan pada populasi budidaya sebesar 96,18±1.37% dan alam  sebesar 88,76±1,82%. Secara umum, ikan baung dari Waduk Cirata memiliki kandungan gizi dan komposisi kimia yang bagus, begitu juga dengan bioaktivitasnya sebagai penghambat ACE, sehingga berpotensi sebagai bahan baku suplemen kesehatan, khususnya untuk suplemen penghambat ACE.
ISSN:1907-9133
2406-9264
DOI:10.15578/jpbkp.v12i2.355