PENGUKURAN KOEFISIEN CERNA RANSUM DENGAN KELINCI HARLEQUIN

Penelitian yang bertujuan untuk mengukur kecernaan dan koefisien cerna pakan telah dilaksanakan di Pusat Inkubator Agribisnis/Bisnis Pemda Bali, Pesanggaran, Denpasar. Sebanyak delapan ekor kelinci Harlequin umur delapan minggu yang terdiri atas empat ekor jantan dan empat ekor betina ditempatkan se...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inMajalah Ilmiah Peternakan Vol. 18; no. 2
Main Authors N. G. K. Roni, I. M. Mastika
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Universitas Udayana 01.02.2016
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Penelitian yang bertujuan untuk mengukur kecernaan dan koefisien cerna pakan telah dilaksanakan di Pusat Inkubator Agribisnis/Bisnis Pemda Bali, Pesanggaran, Denpasar. Sebanyak delapan ekor kelinci Harlequin umur delapan minggu yang terdiri atas empat ekor jantan dan empat ekor betina ditempatkan secara random. Rancangan acak lengkap dengan pola faktorial dua faktor yaitu faktor jenis kelamin (jantan vs betina) dan faktor pakan (jagung butiran vs konsentrat) dipergunakan dalam penelitian ini. Pakan dan air minum desediakan ad libitum. Penelitian berlangsung selama delapan minggu dan pengambilan sampel dengan pengukuran konsumsi pakan dan kotoran dilakukan setiap hari secara berturut-turut selama satu minggu. Hasil penelitian menujukkan bahwa kecernaan bahan kering, bahan organik, bahan anorganik dan protein tidak berbda nyata (P>0,05) antara perlakuan. Jenis kelamin tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kecernaan bahan tersebut di atas. Ada kecendrungan kecernaan bahan konsentrat lengkap lebih tinggi daripada jagung butiran, namun secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Koefisien cerna bahan kering, bahan organik, bahan anorganik dan protein mengikuti pola kecernaan bahan kering pakan dan tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05) di antara perlakuan. Koefisien cerna pakan yang dihasilkan oleh kelinci jantan sama dengan kelinci betina. Konsentrat cenderung mempunyai koefisien cerna lebih tinggi dibandingkan dengan jagung butiran walaupun secara statistik tidak berbeda nyata (P>0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kecernaan dan koefisien cerna konsentrat tidak berbeda dengan jagung butiran. Faktor jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kecernaan dan koefisien cerna pakan.
ISSN:0853-8999
2656-8373
DOI:10.24843/MIP.2015.v18.i02.p02