In-Kind Model in Creative Productive Zakat Funds: Case Study on National Zakat Administrator Agency (Baznas) of West Kalimantan Province

The research results in this paper aim to describe the Small Business Capital Program's implementation, the constraints in implementing it, and the creative, productive zakat model that the Baznas of West Kalimantan Province have implemented in empowering the economy of Mustahiq. Therefore, the...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJusticia islamica Vol. 17; no. 1
Main Authors Sukma Indra, Muhammad Lutfi Hakim, Rofiul Wahyudi
Format Journal Article
LanguageIndonesian
Published STAIN Ponorogo 01.06.2020
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:The research results in this paper aim to describe the Small Business Capital Program's implementation, the constraints in implementing it, and the creative, productive zakat model that the Baznas of West Kalimantan Province have implemented in empowering the economy of Mustahiq. Therefore, the type of research used in this paper is field research with an empirical approach. Data collected from the results of interviews and documentation are then analyzed with qualitative data analysis. There are three research results in this paper. First, the Baznas of West Kalimantan Province implements the Small Business Capital Program to distribute zakat funds collected productively in venture capital. The venture capital is then bought the means of production and given to Mustahiq to start or develop a business that he already has. The aim is to change the status of mustahiq to muzakki the following year. Second, there are two obstacles experienced by Baznas of West Kalimantan Province in empowering the poor's economy through the Small Business Capital Program, namely the lack of human resources and the lack of zakat funds that the Baznas of West Kalimantan Province have collected. Third, the Small Business Capital Program at Baznas of West Kalimantan Province is included in the in-kind model to distribute creative, productive zakat funds. It is hoped that this in-kind model can be used as a solution and contribution to the government in reducing poverty, especially in West Kalimantan Province. Hasil penelitian dalam tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Program Modal Usaha Kecil, kendala-kendala dalam melaksanakannya dan model zakat produktif kreatif yang dilakukan oleh Baznas Provinsi Kalimantan Barat dalam memberdayakan ekonomi mustahiq. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan dalam tulisan ini ialah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan empiris. Data-data yang terkumpul dari hasil wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan analisis data kualitatif. Ada tiga hasil penelitian dalam tulisan ini. Pertama, Baznas Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan Program Modal Usaha Kecil untuk mendistribusikan dana zakat yang terkumpul secara produktif kreatif berupa modal usaha. Modal usaha tersebut kemudian dibelikan alat-alat produksi dan diberikan kepada mustahiq untuk memulai atau mengembangkan usaha yang telah dimilikinya. Tujuannya ialah untuk mengubah status mustahiq menjadi muzakki pada tahun berikutnya. Kedua, ada dua kendala yang dialami oleh Baznas Provinsi Kalimantan Barat dalam memberdayakan ekonomi masyarakat miskin melalui Program Modal Usaha Kecil, yaitu kurangnya SDM dan sedikitnya dana zakat yang berhasil dihimpun oleh Baznas Provinsi Kalimantan. Ketiga, Program Modal Usaha Kecil di Baznas Provinsi Kalimantan Barat termasuk dalam in-kind model dalam pendistribusian dana zakat produktif kreatif. Harapannya, in-kind model ini dapat dijadikan solusi dan kontribusi bagi pemerintah dalam menekan angka kemiskinan, khususnya di Provinsi Kalimantan Barat.
ISSN:1693-5926
2502-7646
DOI:10.21154/justicia.v17i1.1720