DAMPAK PERUBAHAN SATUAN PERDAGANGAN DAN FRAKSI HARGA TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM
On January 6, 2014, the Indonesia Stock Exchange (IDX) implemented new lot size and tick size: 500 shares per lot become 100 shares per lot, and five ticks (Rp1, Rp5, Rp10, Rp25, Rp50) become three ticks (Rp1, Rp5, Rp25). The main purposes of the implementation of the new lot size and tick size are...
Saved in:
Published in | Mix (Online) Vol. 6; no. 1 |
---|---|
Main Author | |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
Universitas Mercu Buana
01.08.2016
|
Subjects | |
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | On January 6, 2014, the Indonesia Stock Exchange (IDX) implemented new lot size and tick size: 500 shares per lot become 100 shares per lot, and five ticks (Rp1, Rp5, Rp10, Rp25, Rp50) become three ticks (Rp1, Rp5, Rp25). The main purposes of the implementation of the new lot size and tick size are to boost liquidity and market capitalization, and to boost exchange competitiveness. Using daily data, non parametric sign test and parametric paired samples t-test, this study finds the new policy significantly reduces bid-ask spread and market depth, but doesn’t impact trading volume. From the viewpoint of width and immediacy, stock liquidity is enchanced; but from the viewpoint of depth, stock liquidity is diminished. To resolve these contradictory results, trading volume is used for comparison. The reduction of bid-ask spread is not followed by the enhancement of trading volume, meanwhile bid-ask spread in its relation with transaction cost should be negatively correlated with trading volume. Keywords: Indonesia Stock Exchange, liquidity, lot size, tick size, bid-ask spread, market depth, trading volume Abstrak: Pada 6 Januari 2014, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan satuan perdagangan dan fraksi harga baru, yaitu dari 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham per lot, dan dari lima fraksi harga (Rp1, Rp5, Rp10, Rp25, Rp50) menjadi tiga fraksi harga (Rp1, Rp5, Rp25). Tujuan utama pemberlakukan satuan perdagangan dan fraksi harga baru ini adalah untuk meningkatkan likuiditas dan kapitalisasi pasar serta untuk meningkatkan daya saing Bursa. Dengan data harian, non parametric sign test dan parametric paired samples t-test, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan baru ini menurunkan bid-ask spread dan market depth secara signifikan, namun tidak memengaruhi volume perdagangan. Dari sudut pandang width dan immediacy, likuiditas saham mengalami peningkatan; namun dari sudut pandang depth, likuiditas saham mengalami penurunan. Untuk menarik kesimpulan dari dua hasil yang berbeda ini, digunakan volume perdagangan sebagai pembanding. Penurunan bid-ask spread ternyata tidak diikuti oleh peningkatan volume perdagangan, padahal bid-ask spread dalam kaitannya dengan biaya transaksi seharusnya berkorelasi negatif dengan volume perdagangan. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa tidak terjadi peningkatan likuiditas setelah pemberlakuan kebijakan baru tersebut. Kata Kunci: Bursa Efek Indonesia, likuiditas, satuan perdagangan, fraksi harga, bid-ask spread, market depth, volume perdagangan |
---|---|
ISSN: | 2088-1231 2460-5328 |