Sifat papan semen dari kayu sengon

Papan semen skala laboratorium dibuat dari serutan kayu sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) dengan perbandingan berat antara kayu dan semen 1: 2, 5. Magnesium khlorida (MgCI2) dan natrium silikat (Na2SIO3) digunakan sebagai katalisator. Banyaknya MgCI2atau Na2SIO3 yang ditambahkan pada sa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal penelitian hasil hutan (2004) Vol. 16; no. 5; pp. 279 - 286
Main Authors I M Sulastiningsih, P Sutigno, Y H Priyadi
Format Journal Article
LanguageIndonesian
Published Forest Product Research and Development Center 01.08.2017
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Papan semen skala laboratorium dibuat dari serutan kayu sengon (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) dengan perbandingan berat antara kayu dan semen 1: 2, 5. Magnesium khlorida (MgCI2) dan natrium silikat (Na2SIO3) digunakan sebagai katalisator. Banyaknya MgCI2atau Na2SIO3 yang ditambahkan pada saat pembuatan papan semen adalah 0: 2.5: 5; 7,5 dan JO % dari berat semen. Kerapatan rata-rata papan semen yang dibuat adalah 1,17 g/cm3. Macam dan banyaknya katalisator berpengaruh nyata pada sifat fisis dan mekanis papan semen kecuali pada sifat pengembangan linier. Penambahan MgCI2 terutama 5% memperbaiki sifat papan semen, tetapi tidak ada pengaruh yang nyata pada perlakuan lain. Modulus patah papan semen yang dibuat dengan katalisator MgCI2 (118-133 kg/cm2) memenuhi persyaratan BISON dan ISO (90-150 kg/cm2). Keteguhan rekat internal dan papan semen tersebut lebih baik dari pada papan semen yang dibuat dengan katalisator Na2SIO3. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk menambahkan MgCI2 sebanyak 5 % dari berat semen dalam pembuatan papan semen.
ISSN:0216-4329
2442-8957
DOI:10.20886/jphh.1999.16.5.279-286