Kajian Pustaka 27 Tanaman Indonesia dengan Aktivitas Antihipertensi

Kasus hipertensi di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 34,11% penduduk Indonesia berusia >18 tahun mengalami hipertensi. Obat anti hipertensi digunakan dalam jangka waktu lama bahkan seumur hidup dan efek sampingnya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inActa Pharmaceutica Indonesia Vol. 46; no. 2; pp. 23 - 32
Main Authors Putri, Raras Adinindya, Sukandar, Elin Yulinah, Muhammad, Hubbi Nashrullah
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.12.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kasus hipertensi di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 34,11% penduduk Indonesia berusia >18 tahun mengalami hipertensi. Obat anti hipertensi digunakan dalam jangka waktu lama bahkan seumur hidup dan efek sampingnya tidak sedikit, oleh karena itu dilakukan studi pustaka tanaman Indonesia yang berkhasiat antihipertensi. Pengumpulan data dilakukan melalui situs ScienceDirect (sciencedirect.com), PubMed (pubmed.ncbi.nlm.nih.gov), dan Google Scholar (scholar.google.com), serta buku Cabe Puyang: Warisan Nenek Moyang Edisi I. Hasilnya banyak tumbuhan yang sudah digunakan secara empiris oleh masyarakat. Sebagian sudah melalui uji praklinis, bahkan ada yang sudah diuji klinis. Tanaman yang berkhasiat antihipertensi secara empiris berjumlah 27 dan yang tidak ditemukan baik data uji praklinis maupun data uji klinisnya adalah tanaman buni (Antidesma bunius Spreng), trengguli (Cassia fistula Linn), lubi-lubi (Flacourtia inermis Roxb.), ranti (Solanum nigrum Linn), pulai (Alstonia spectabilis R. Br), dan srigading (Nyctanthes arbor-tristis L.). Keenam tanaman tersebut berpeluang untuk diteliti khasiat antihipertensi dan keamanannya.
ISSN:0216-616X
2776-0219
DOI:10.5614/api.v46i2.16952