Beban Kerja Dapat Mempengaruhi Burnout Syndrome pada Perawat di Ruang Rawat Inap RS X Jakarta

Latar Belakang: Tenaga kesehatan harus meningkatkan pelayanan kesehatan yang berdampak tingginya kelelahan (Burnout) yang terjadi pada tenaga kesehatan khususnya perawat. Pandemi dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada perawat, mereka sangat penting dalam melaksanakan perawatan kesehat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJournal of Management Nursing Vol. 1; no. 3; pp. 68 - 76
Main Authors Nurmawati, Dewi, Jumari, Daeli, Weslei
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 21.05.2022
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Latar Belakang: Tenaga kesehatan harus meningkatkan pelayanan kesehatan yang berdampak tingginya kelelahan (Burnout) yang terjadi pada tenaga kesehatan khususnya perawat. Pandemi dapat memiliki dampak psikologis yang signifikan pada perawat, mereka sangat penting dalam melaksanakan perawatan kesehatan. Tujuan: Penelitian ini mengetahui hubungan beban kerja dengan burnout syndrome pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit X Jakarta tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 71 orang yang bekerja di RS X Jakarta dengan uji statistik yang digunakan uji Chi-Square. Hasil: Beban kerja perawat sebagian besar mengalami beban kerja sedang sebanyak 30 (42,3%), dan perawat yang mengalami burnout syndrome tinggi sebanyak 51 responden (71,8%). Didapatkan p-value = 0,024 < 0,05 menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara beban kerja dengan burnout syndrome. Kesimpulan: Usia responden terbanyak berusia 21-30 tahun, jenis kelamin sebagian besar perempuan, status pernikahan responden sebagian besar menikah, pendidikan responden sebagian besar D3, lama bekerja terbanyak yaitu lebih dari 3 tahun. Beban kerja dengan burnout syndrome memiliki hubungan yang signifikan.
ISSN:2807-1905
2807-1891
DOI:10.53801/jmn.v1i3.31