UJI IN SILICO TURUNAN KUERSETIN SEBAGAI PENURUN KOLESTEROL LDL DARI KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis)

Kadar kolesterol dengan jumlah yang tinggi dapat mengakibatkan risiko penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Senyawa kuersetin yang berasal dari kulit jeruk manis memiliki potensi sebagai penurun kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kandidat obat d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Penelitian Farmasi Indonesia Vol. 13; no. 1; pp. 46 - 56
Main Authors Komalasari, Ela, Susanti, Mardianingrum, Richa
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 30.06.2024
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kadar kolesterol dengan jumlah yang tinggi dapat mengakibatkan risiko penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Senyawa kuersetin yang berasal dari kulit jeruk manis memiliki potensi sebagai penurun kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kandidat obat dari senyawa turunan kuersetin sebagai penurun kadar kolesterol. Penelitian ini dilakukan secara in silico meliputi penambatan molekul serta simulasi dinamika molekul. Hasil penelitian ligan yang memiliki interaksi stabil yaitu Tamarixetin dengan nilai ikatan total pada MM-GBSA -19,24 kkal/mol dibandingkan dengan senyawa pembanding atorvastatin sebesar 16,73 kkal/mol. Dapat disimpulkan ligan Tamarixetin diprediksi dapat digunakan sebagai obat penurun kadar kolesterol dan Tamarixetin memiliki nilai energi bebas ikatan total (∆GTOTAL) -19,24 kkal/mol yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa Quercetin-3-O-α-D- arabinofuranosid  dan obat pembanding atorvastatin, sehingga Tamarixetin lebih baik sebagai kandidat obat penurun kadar kolesterol. High cholesterol levels can lead to non-communicable diseases such as heart disease, stroke, and diabetes mellitus. Quercetin compounds derived from sweet orange peel have potential as cholesterol-lowering agents. This study aims to find drug candidates from quercetin derivatives as cholesterol-lowering agents. The research was conducted in silico, including molecular docking and molecular dynamics simulations. The results showed that the ligand with stable interactions was Tamarixetin, with a total binding energy value of -19.24 kcal/mol compared to the comparator compound atorvastatin, which has a value of 16.73 kcal/mol. It can be concluded that Tamarixetin is predicted to be used as a cholesterol-lowering drug, and Tamarixetin has a lower total free binding energy (∆GTOTAL) of -19.24 kcal/mol compared to Quercetin-3-O-α-D-arabinofuranoside and the comparator drug atorvastatin, making Tamarixetin a better candidate for a cholesterol-lowering drug.
ISSN:2302-187X
2656-3614
DOI:10.51887/jpfi.v13i1.1851