Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Wernicke-Korsakoff

Sindrom Wernicke-Korsakoff merupakan komplikasi umum akibat defisiensi tiamin (vitamin B1). Prevalensi sindrom Wernicke-Korsakoff (WKS) di seluruh dunia mencapai 0-2%, terutama pada tunawisma, lanjut usia, serta pasien psikiatri. Seseorang dengan gizi buruk yang disebabkan oleh penyebab apa pun beri...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJournal Of The Indonesian Medical Association Vol. 74; no. 3; pp. 154 - 160
Main Authors Agustiawan, Agustiawan, Purnama, Feby
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 06.07.2024
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Sindrom Wernicke-Korsakoff merupakan komplikasi umum akibat defisiensi tiamin (vitamin B1). Prevalensi sindrom Wernicke-Korsakoff (WKS) di seluruh dunia mencapai 0-2%, terutama pada tunawisma, lanjut usia, serta pasien psikiatri. Seseorang dengan gizi buruk yang disebabkan oleh penyebab apa pun berisiko mengalami WKS. Faktor sosial yang paling umum terkait dengan WKS adalah penyalahgunaan alkohol kronis. Etanol terbukti dapat mengganggu penyerapan tiamin di saluran pencernaan. Sindrom ini secara klasik digambarkan sebagai triad klinis yang terdiri dari perubahan status mental (kebingungan atau demensia), nistagmus (atau oftalmoplegia), dan ataksia. Diagnosis WKS ditegakkan berdasarkan riwayat dan temuan klinis yang dilengkapi dengan laboratorium serta pemeriksaan radiologi. Pengobatan defisiensi tiamin pada pasien yang diduga menderita Wernicke’s adalah injeksi tiamin 500 mg intravena yang diinfuskan selama 30 menit. Obat tersebut diberikan tiga kali sehari selama dua hari. Setelah itu, transisi menjadi 250 mg baik secara intravena atau intramuskular sekali sehari selama 5 hari.
ISSN:2089-1067
2654-3796
DOI:10.47830/jinma-vol.74.3-2024-1321