Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung

Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Health Sains Vol. 4; no. 4; pp. 41 - 55
Main Authors Sari, Gentani Mayang, Anditiarina, Dasti, Utary, Dewi, Anulus, Ayu
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 19.04.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Acute Mountain Sickness (Ams) Pada Pendaki Gunung Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar ABSTRAK Latar Belakang: Acute Mountain Sickness (AMS) adalah kelainan yang sangat umum muncul di ketinggian (>2500 meter). Pherice, Nepal (ketinggian 4.343 m), 43% pendaki mengalami gejala Acute Mountain Sickness (AMS). Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung. Peningkatan jumlah pendaki terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl. Hal ini seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang AMS, kesiapan fisik, mental, alat dan tindakan P3K yang maksimal untuk mencegah kejadian Acute Mountain Sickness (AMS). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, dan aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode consequtive sampling. Penelitian ini dilakukan di Basecamp Arrow Praya, Lombok Tengah pada tanggal 20-21 Desember 2022. Sampel penelitian sebanyak 96 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Hasil analisis dilaporkan bahwa hubungan usia (p-value 0,186), jenis kelamin (p-value 0,916), dan tingkat pengetahuan (p-value 0,476) terhadap AMS secara statistik dilaporkan tidak signifikan. Aktivitas fisik (p-value 0,022) dilaporkan secara statistik berhubungan dengan AMS. Tidak didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pengetahuan dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok, tetapi didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian Acute Mountain Sickness (AMS) pada pendaki gunung di Lombok. Kata Kunci: Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Fisik, Acute Mountain Sickness (AMS)       THE RELATIONSHIP BETWEEN AGE, GENDER, LEVEL OF KNOWLEDGE, AND PHYSICAL ACTIVITY WITH THE INCIDENCE OF ACUTE MOUNTAIN SICKNESS (AMS) AMONG MOUNTAIN CLIMBERS IN LOMBOK, WEST NUSA TENGGARA Gentani Mayang Sari1), Dasti Anditiarina2), Dewi Utary3), Ayu Anulus4) gentanimayangsari@gmail.com, dasprodiefka@gmail.com, sydneydewi01@gmail.com, anulusayu@gmail.com Faculty of Medicine Universitas Islam Al-Azhar ABSTRACT Background : Acute Mountain Sickness (AMS) is a disorder that is very common at altitudes (> 2500 meters). Pherice, Nepal (altitude 4,343 m), 43% of climbers experience symptoms of Acute Mountain Sickness (AMS). In Indonesia, there are still very few studies and research that discuss AMS among mountain climbers. An increase in the number of climbers occurred in the West Nusa Tenggara region, namely Mount Rinjani with an altitude of 3,726 meters above sea level. This should be balanced with knowledge about AMS, physical and mental readiness, tools and maximum first aid measures to prevent the occurrence of Acute Mountain Sickness (AMS). This study was conducted to determine the relationship between age, gender, level of knowledge, and physical activity with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok. Descriptive study with a cross-sectional research design. The sampling technique uses the consecutive sampling method. This research was conducted at Arrow Praya Basecamp, Central Lombok on December 20-21, 2022. The research sample consisted of 96 respondents. The data obtained were analyzed with the Chi-Square correlation test. The results of the analysis reported that the relationship between age (p-value 0.186), gender (p-value 0.916), and level of knowledge (p-value 0.476), to AMS was reported to be statistically insignificant. Physical activity (p-value 0.022) was reported to be statistically associated with AMS. There was no significant relationship between age, sex, and level of knowledge with the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok, but there was found a significant relationship between physical activity and the incidence of Acute Mountain Sickness (AMS) among mountain climbers in Lombok.
ISSN:2723-6927
2723-4339
DOI:10.46799/jhs.v4i4.877