Audit Implementasi Clinical Pathway Diare Akut pada Anak Umur 0 – 18 Tahun di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor

Untuk mengetahui kepatuhan multidisplin dalam implementasi clinical pathway pada kasus diare akut pada anak umur 0-18 tahun, kelengkapan pengisian clinical pathway sesuai dengan SPO yang diperlukan sebagai sarana dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan akreditasi di Rumah Sakit Palang Merah I...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Health Sains Vol. 2; no. 12; pp. 1613 - 1624
Main Authors Mulyaningsih, Ellya, Natsir Nugroho, Muhammad, Tahjoo, Anastina
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 25.12.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Untuk mengetahui kepatuhan multidisplin dalam implementasi clinical pathway pada kasus diare akut pada anak umur 0-18 tahun, kelengkapan pengisian clinical pathway sesuai dengan SPO yang diperlukan sebagai sarana dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan akreditasi di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor. Penelitian ini didesain meggunakan mixed methode yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan sequensial (sequential mixed method design). Strategi mixed method yang digunakan adalah sequential explanatoris sequencial design (Quan - Qual mixed methods design). Jumlah sampel 58 clinical pathway diare akut pada anak yang terintegrasi di dalam rekam medis, menggunakan teknik purposive sampling.  Pengumpulan data menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan grounded theory selanjutnya dianalisis menggunakan SPSS 16. Kemudian disusun kuesioner untuk melihat representasi social. Hasil penelitian kepatuhan DPJP dan perawat 100%, farmasi 0% dan nutritionis 53,4%, prognosis bonam 48,3%. Rata-rta LOS pada diare akut 4-6 hari (51,7%). Umur responden rata-rata 0-5 tahun (93,1%), jenis kelamin  laki-laki 60,3%, berat badan 1-20kg (93,1%), anamnesis BAB cair > 5x sehari  (44,8%), diagnosis diare akut dehidrasi 56,9%, varian diagnosis diare akut dehidrasi 65,5%, hasil kuisioner 40% participant menjawab ya untuk pengisian Clinical Pathwaysecara manual dan 76% participant menjawab setuju untuk pengisian clinical pathway dengan lengkap. Hasil analisis data dari kuisioner partisipan didapat efektivitas clinical pathway adalah 68% hal ini belum sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu 70%. Efektivitas tidak tercapai karena tidak semua multidisiplin terlibat dalam pengisisn clinical pathway. Hal ini karena audit dan evaluasi belum dilakukan dengan seharusnya. Efektivitas dapat tercapai bila semua multidisiplin dapat melaksanakan semua tugas yang didukung oleh sarana dan prasarana serta peraturan atau ketentuan yang dibuat sehingga dapat mencapai target dengan berorientasi pada hasil dan proses yang direncanakan
ISSN:2723-6927
2723-4339
DOI:10.46799/jhs.v2i12.364