Hipertensi Pada Kehamilan Dan Kejadian BBLR di RSUD Kota Tasikmalaya
Bayi BBLR yang seringkali menjadikan berisiko tidak saja karena komplikasi neonatal yang dialami (misal hiperbilirubinemia dan sindrom gawat nafas) tetapi juga oleh faktor resiko lainnya (misal anomali bawaan yang dikaitkan dengan BBLR). BBLR memerlukan penatalaksanaan yang tepat oleh seorang perawa...
Saved in:
Published in | Jurnal Sehat Masada Vol. 13; no. 1; pp. 25 - 31 |
---|---|
Main Author | |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
07.01.2019
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Bayi BBLR yang seringkali menjadikan berisiko tidak saja karena komplikasi neonatal yang dialami (misal hiperbilirubinemia dan sindrom gawat nafas) tetapi juga oleh faktor resiko lainnya (misal anomali bawaan yang dikaitkan dengan BBLR). BBLR memerlukan penatalaksanaan yang tepat oleh seorang perawat karena apabila tidak mendapatkan perawatan yang adekuat, BBLR akan menimbulkan dampak terhadap sistem pernafasan, sistem penglihatan, refleks, gerakan-gerakan motorik bahkan dampak jangka panjang yaitu kesulitan belajar dan tingkah laku (neurobehaviour). Penelitian dilatarbelakangi oleh tingginya angka kejadian BBLR di RSUD Kota Tasikmalaya pada setiap tahunnya sehingga diperlukan adanya penelusuran dari penyebab kejadian BBLR yang dialami. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan antara hipertensi pada kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Hipotesis penelitian ada hubungan antara hipertensi pada kehamilan dengan kejadian BBLR. Manfaat penelitian memberikan dasar praktek berbasis bukti ilmiah (evidences based practice) kepada praktisi keperawatan, bahwa ada hubungan antara hipertensi pada kehamilan dengan kejadian BBLR. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara hipertensi pada kehamilan dengan kejadian BBLR di RSUD Kota Tasikmalaya dengan p value>0,05. Saran hendaknya perawat lebih meningkatkan pendidikan kesehatan pada masyarakat agar masyarakat lebih memahami tentang resiko terjadinya BBLR. |
---|---|
ISSN: | 1979-2344 2502-5414 |
DOI: | 10.38037/jsm.v13i1.74 |