PEMBENTUKAN BUDAYA HIDUP BERSIH DAN PEMANFAATAN SAMPAH SEBAGAI PENGEMBANGAN “KAS SAMPAH” DI PAUD KELURAHAN BABAKAN SURABAYA KOTA BANDUNG

Kebiasaan mengolah atau memilah sampah tidak serta muncul pada diri seseorang, akan tetapi diperlukan latihan dan pembiasaan secara kontinyu dalam keseharian warga termasuk diantaranyaadalah warga yang masih berusia balita atau pra SD dengan harapan kebiasaan baik ini akan terbawasepanjang hidupnya....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 2; no. 1
Main Authors Azis, Yunia Mulyani, Kuraesin, Aneu, Susanti, Sussy
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 10.05.2020
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kebiasaan mengolah atau memilah sampah tidak serta muncul pada diri seseorang, akan tetapi diperlukan latihan dan pembiasaan secara kontinyu dalam keseharian warga termasuk diantaranyaadalah warga yang masih berusia balita atau pra SD dengan harapan kebiasaan baik ini akan terbawasepanjang hidupnya. Masalah yang dihadapi oleh sekolah yaitu (1) kebiasaan siswa membuang sampahjajanan dimana saja, sehingga lingkungan sekolah menjadi kotor dan harus dibersihkan berulang kalioleh petugas kebersihan, dan (2) dikarenakan PAUD yang didirikan bersifat sosial sehingga pihaksekolah seringkali mengalami kekurangan dana untuk kegiatan operasional sehari-harinya.Solusi yangditawarkan oleh tim pengabdian untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memberikan edukasikepada (1) anak didik tentang pentingnya memilah sampah dan manfaat pengelolaan sampah, dan (2)guru dan kepala sekolah untuk mengelola “KAS SAMPAH” sebagai alternatif untuk menambah uangkas sekolah. Hasil dari pengabdian sangat dirasakan oleh siswa, guru, dan kepala sekolah yaitu (1) lingkungan sekolah menjadi bersih, (2) siswa dapat memilah sampah, dan (3) penghasilan kas sekolahbertambah. Kesimpulan pengabdian ini adalah (1) siswa dapat diajarkan budaya hidup bersih melaluicara membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah ketika akan dibuang, serta (2) melalui“KAS SAMPAH” sekolah mendapatkan tambahan keuangan untuk biaya operasionalnya. 
ISSN:1411-8114
2685-2160
DOI:10.37631/psk.v2i1.123