Pengenalan dan Pelestarian Tumbuhan Obat Bagi Masyarakat

Kesadaran masyarakat akan kesehatan, terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam makanan atau obat-obatan semakin meningkat. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. P...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inAmal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5; no. 2; pp. 307 - 317
Main Authors Kolaka, La, Damhuri, Darlian, Lili, Munir, Asmawati, Sabilu, Murni, Ede, Suriana G., Nurhidayah Z., Dwi, Jumadin, La, Walukou, Maryce A., Rayani, Nur
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.05.2024
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kesadaran masyarakat akan kesehatan, terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam makanan atau obat-obatan semakin meningkat. Pengetahuan tentang tumbuhan berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan keterampilan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan tumbuhan obat harus sesuai aturan agar aman dikonsumsi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang jenis, manfaat, keberadaan dan cara pelestarian tumbuhan berkhasiat obat. Proses pelaksanaan kegiatan pengabdian ini terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian edukasi menggunakan metode ceramah dan diskusi. Tahap kedua dengan pembagian instrumen (kuesioner) untuk mengetahui pengetahuan masyarakat desa tersebut terhadap tumbuhan obat yang ada di lingkungan mereka. Rata-rata persentase masyarakat yang mengetahui 16 jenis tumbuhan obat yang diperkenalkan adalah 83,13%. Beberapa khasiat/manfaat tumbuhan obat yang diketahui oleh masyarakat sangat beragam dimulai dari pengobatan luar seperti luka hingga penyakit dalam seperti gangguan ginjal. Rata-rata terbesar keberadaan tumbuhan obat yang diketahui oleh masyarakat adalah tumbuh secara liar dengan nilai persentase 81,25%. Selain itu, diperoleh juga informasi bahwa rata-rata terbesar cara pelestarian tumbuhan obat yang diketahui oleh masyarakat adalah tumbuhan obat tersebut dibiarkan tumbuh di alam dengan nilai persentase 79,06%. Kegiatan pengabdian pengenalan tumbuhan berkhasiat obat mampu memberikan informasi kepada masyarakat Desa Tumbu-Tumbu Jaya pada beberapa tumbuhan yang belum diketahui termasuk manfaat atau khasiatnya
ISSN:2746-4733
2714-5778
DOI:10.36709/amalilmiah.v5i2.223