Hubungan Paritas dengan Kejadian Preeklampsia Berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Latar Belakang: Preeklampsia berhubungan dengan angka mortalitas dan morbiditas neonatal dan maternal yang tinggi, paritas merupakan salah satu factor resiko ibu hamil mengalami preeklampsia. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan paritas dengan kejadian preeklampsia b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJournal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol. 5; no. 2; pp. 24 - 30
Main Authors Rospia, Evi Diliana, Novidaswati, Anita, Cahyaningtyas, Dwi Kartika
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 22.12.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Latar Belakang: Preeklampsia berhubungan dengan angka mortalitas dan morbiditas neonatal dan maternal yang tinggi, paritas merupakan salah satu factor resiko ibu hamil mengalami preeklampsia. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan paritas dengan kejadian preeklampsia berat di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metedologi: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif korelasional dengan metode pendakatan case control, peneliti menggunakan data sekunder tahun 2020 di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin, pengambilan teknik simple random sampling didapatkan 160 ibu bersalin yang terbagi kedalam dua kelompok kasus yaitu 80 ibu bersalin mengalami preeklampsia berat pada saat hamil dan 80 ibu bersalin tidak mengalami preeklampsia berat pada saat hamil, kemudian secara retrospektif ditelusuri paritasnya. Analisa data menggunakan Chi Square untuk menguji hubungan paritas dan preeklampisa berat. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan paritas dengan kejadian preeklampsia berat (p>0,005) di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Kesimpulan: Faktor-faktor yang dapat mengalami PEB tidak hanya paritas beresiko, namun paritas tidak beresiko mengalami PEB, hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh umur ibu < 20 tahun atau >35 thun, sosial ekonomi rendah atau faktor lain yang bisa memperberat terjadinya PEB seperti akses pelayanan antenatal care dan dukungan suami atau keluarga pada saat hamil. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber refernsi bagi peneliti lainnya yang akan meneliti tentang preeklampsia berat.
ISSN:2580-5061
2580-507X
DOI:10.36474/caring.v5i2.203