Efek Lama Proses Amofer terhadap Protein Kasar dan Lignin Kulit Buah Kakao

Indonesia merupakan produsen dan eksportir kakao terbesar ketiga di dunia setelah Ghana dan Pantai Gading. Produksi kakao di Indonesia tahun 2020 sebesar 720.660 ton. Kulit buah kakao memiliki potensi kandungan nutrisi yang cukup baik untuk ternak ruminansia yang meliputi bahan kering 17,2%; bahan o...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inBulletin of Applied Animal Research Vol. 4; no. 1; pp. 29 - 34
Main Authors Ardigurnita, Firgian, Frasiska, Nurul, Rahayu, Novia
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 28.02.2022
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Indonesia merupakan produsen dan eksportir kakao terbesar ketiga di dunia setelah Ghana dan Pantai Gading. Produksi kakao di Indonesia tahun 2020 sebesar 720.660 ton. Kulit buah kakao memiliki potensi kandungan nutrisi yang cukup baik untuk ternak ruminansia yang meliputi bahan kering 17,2%; bahan organik 81,2%; protein kasar 9,07%; neutral detergent fiber (NDF) 73,9%; acid detergent fiber (ADF) 58,98%;selulosa 38,65%; dan lignin 20,15%  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa waktu yang optimal dalam pembuatan pakan dari kulit buah kakao dengan proses amoniasi dan fermentasi (amofer). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan lama proses amoniasi fermentasi (Amofer) dengan 5 kali ulangan. Perlakuan penelitian yaitu : P0 = kulit buah kakao tanpa urea dan tanpa Aspergillus Niger, P1 = kulit buah kakao + urea 6% + Aspergillus Niger 0,31% + Mineral mix 2% selama 7 hari, P2 = kulit buah kakao + urea 6% + Aspergillus Niger 0,31% + Mineral mix 2% selama 14 hari, P3 = kulit buah kakao + urea 6% + Aspergillus Niger 0,31% + Mineral mix 2% selama 21 hari P4 = kulit buah kakao + urea 6% + Aspergillus Niger 0,31% + Mineral mix 2% selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan kadar air kulit buah kakao yang diamoniasi pada hari ke-0 berbeda nyata (P<0.05) dengan kadar air hari  ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28. Peubah yang diukur yaitu kandungan nutrisinya yang meliputi kadar air, kadar abu, protein kasar (PK) dan lignin total. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi dan dilanjutkan uji orthogonal polinomial. Kadar abu pada hari ke-14, ke-21 dan ke-28 pada pembuatan kulit buah kakao dengan metode amoniasi fermentasi (amofer) menggunakan urea dan Aspergillus Niger yaitu (P<0.05) berbeda nyata dengan kontrol. Hasil analisis protein kasar pada hari ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28 pada pembuatan kulit buah kakao dengan metode amoniasi fermentasi (amofer) menggunakan urea dan Aspergillus Niger yaitu (P<0.05) berbeda nyata dengan kontrol. Hasil analisis lignin total pada hari ke-7, ke-14, ke-21 dan ke-28 pada pembuatan kulit buah kakao dengan metode amoniasi fermentasi (amofer) menggunakan urea dan Aspergillus Niger yaitu (P<0.05) berbeda nyata dengan kontrol. Kesimpulan perlakuan kulit buah kakao dengan amofer yaitu pemberian tambahan urea 6% + Aspergillus Niger 0,31% + Mineral mix 2% dengan perbedaan lama waktu perlakuan hingga 28 hari dapat meningkatkan protein kasar dan kadar air serta menurunkan kadar abu dan lignin total. Kata kunci: amofer, amoniasi, fermentasi, kulit buah kakao, pakan.
ISSN:2714-5395
2684-8007
DOI:10.36423/baar.v4i1.939