Sebuah Model Deteksi Fraud Berbasis Karakteristik Individu dan Lingkungan

Kecurangan dalam dunia bisnis pada akhirnya dapat berakibat pada penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang menyesatkan. Kecurangan seharusnya dapat terdeteksi sebelum dikeluarkannya laporan auditor independen. Namun, tidak sedikit laporan keuangan yang memeroleh opini audit tanpa modifikasian t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inAccounthink : Journal of Accounting and Finance Vol. 7; no. 2
Main Authors Amal, Muhammad Ihlashul, Asrori, Asrori, Fachrurrozie, Fachrurrozie, Wahyuningrum, Indah Fajarini Sri, Afita, Dea
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.10.2022
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kecurangan dalam dunia bisnis pada akhirnya dapat berakibat pada penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang menyesatkan. Kecurangan seharusnya dapat terdeteksi sebelum dikeluarkannya laporan auditor independen. Namun, tidak sedikit laporan keuangan yang memeroleh opini audit tanpa modifikasian terindikasi menyajikan pelaporan under-/ overstatement yang disengaja (fraud). Nampak bahwa auditor sebagai filter terakhir tidak mampu mendeteksi kecurangan sehingga perlu dilakukan audit khusus oleh Auditor lain. Melalui pengujian hipotesis, penelitian ini akan menganalisis hubungan antara “karakteristik individu” yang meliputi kompetensi dan independensi, “karakteristik lingkungan kerja auditor” yang meliputi beban kerja dan etika, dengan kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Penelitian ini mengumpulkan data primer dengan menyebar kuesioner pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Semarang. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 82. Demografi Responden didominasi oleh tingkat pendidikan S1. Hal ini yang menyebabkan tidak didukungnya hipotesis yang menyatakan variabel kompetensi berpengaruh positif terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan, karena karakteristik responden yang homogen dilihat dari tingkat pendidikannya. Variabel independensi tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan dan variabel etika kerja bukan merupakan variabel moderasi karena tingkat signifikansi probabilitas dari koefisien interaksi variabel independen dengan variabel moderator tidak signfikan (>0.05). Hal yang menarik dalam penelitian ini adalah beban kerja berpengaruh positif terhadap variabel kompetensi terhadap variabel kompetensi auditor dalam mendeteksi kecurangan. Meskipun hipotesis tidak didukung, fenomena ini dapat dijelaskan dalam literatur perilaku organisasi bahwa hubungan beban kerja dengan kinerja tidak sepenuhnya berupa hubungan yang linear melainkan hubungan non linear. Pada titik nol sampai dengan titik tertentu (puncak) beban kerja dapat meningkatkan kinerja. Namun mulai pada titik tertentu/puncak tersebut beban kerja dapat menurunkan kinerja karyawan.
ISSN:2459-9751
2548-3862
DOI:10.35706/acc.v7i2.5821