Pemanfaatan Kelakai pada Ibu Hamil dan Ibu Balita Dalam Meningkatkan Kuantitas ASI dan Potensinya Dalam Mencegah Kanker Payudara

Stunting masih menjadi masalah nasional karena akan berdampak negatif pada kualitas SDM di masa yang akan datang. Faktor-faktor seperti pola konsumsi anak, paparan infeksi berulang, akses dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan Kesehatan lingkungan, termasuk praktik pemberian ASI eksklusif...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4; no. 2; pp. 542 - 548
Main Authors Mashar, Harlyanti Muthma'innah, Damiti, Sukmawati Ahmad, Dali, Dali, Manuntung, Alfeus, Ismail, Ismail, Suhaera, Suhaera
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.12.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Stunting masih menjadi masalah nasional karena akan berdampak negatif pada kualitas SDM di masa yang akan datang. Faktor-faktor seperti pola konsumsi anak, paparan infeksi berulang, akses dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan Kesehatan lingkungan, termasuk praktik pemberian ASI eksklusif dapat berdampak pada terjadinya stunting. Kelakai sebagai salah satu pangan local khas Kalimantan Tengah dipercaya dapat memperbanyak dan memperlancar produksi ASI untuk ibu yang menyusui. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kereng Bangkirai tentang pemanfaatan kelakai dalam meningkatkan kuantitas ASI dan potensinya dalam mencegah kanker payudara. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan memberi edukasi untuk mencapai peningkatan pengetahuan sasaran dengan peserta sebanyak 16 orang. Evaluasi ketercapaian legiatan yaitu dengan mengukur pengetahuan ibu hamil dan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan indikator keberhasilannya yaitu lebih dari 75% peserta penyuluhan dapat memahami materi yang diberikan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta menjadi sebagian besar kategori baik setelah diberi penyuluhan (81,25%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan terhadap pengetahuan dengan nilai p=0.008 (p<0,05).
ISSN:2722-4902
2745-3588
DOI:10.35311/jmpm.v4i2.320