Manajemen Luka Epibole Pada Pasien dengan Komplikasi Luka Kaki Diabetik
ABSTRACT The prevalence of treating chronic wounds with epibole is problematic, especially when the problem is not promptly identified or the patient is intolerant of modern dressing treatments, it is thought that the incidence of ulceration is increasing as a result of an aging population and incre...
Saved in:
Published in | Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol. 7; no. 6; pp. 2362 - 2366 |
---|---|
Main Authors | , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
01.06.2024
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | ABSTRACT The prevalence of treating chronic wounds with epibole is problematic, especially when the problem is not promptly identified or the patient is intolerant of modern dressing treatments, it is thought that the incidence of ulceration is increasing as a result of an aging population and increasing risk factors for atherosclerosis such as smoking, obesity, and diabetes. For a lifetime, almost 10% of the population will experience chronic wounds, with a wound-related death rate of 2.5%. In chronic wounds, problems with the epithelial edge healing process are disturbed so that the wound healing process takes longer, this is caused by a known clinical condition as epibole. Epiboles tend to be more different in color than the surrounding tissue, have an enlarged, rounded appearance, may feel hard, and are stiff. Goal to prevent and treat epibole injuries. Research Method Case Study. The prevalence of treating chronic wounds with epibole is a problem if the problem is not identified promptly or does not provide appropriate wound care, it is thought that the incidence of ulceration is increasing as a result of the aging population and increasing risk factors for atherosclerosis such as smoking, obesity, and diabetes. In dealing with epibole, several precautions and treatments can be carried out, including treating wounds with dressings and appropriate measures. Keywords: Epibole Wounds, Wound Care ABSTRAK Prevalensi perawatan luka kronis dengan epibole menjadi masalah, terutama bila masalahnya tidak segera diidentifikasi atau pasien tidak toleran terhadap perawatan modern dressing, diperkirakan bahwa kejadian ulserasi meningkat sebagai akibat dari populasi yang menua dan faktor risiko yang meningkat untuk aterosklerotik seperti merokok, obesitas, dan diabetes. Dalam perjalanan seumur hidup, hampir 10% populasi akan mengalami luka kronis, dengan tingkat kematian terkait luka sebesar 2,5% Pada luka kronis, masalah dengan proses penyembuhan tepi epitel terganggu sehingga proses peyembuhan luka semakin lama, hal ini disebabkan oleh kondisi klinis yang dikenal sebagai epibole. Epibole cenderung warnanya lebih berbeda dari pada jaringan di sekitarnya, memiliki penampilan yang membesar, membulat, mungkin terasa keras, dan kaku. Tujuan untuk mencegah dan menangani kejadian luka epibole. Metode Penelitian Case Study. Kesimpulan Prevalensi perawatan luka kronis dengan epibole menjadi masalah bila masalahnya tidak segera diidentifikasi atau tidak memberikan perawatan luka yang tepat, diperkirakan bahwa kejadian ulserasi meningkat sebagai akibat dari populasi yang menua dan faktor risiko yang meningkat untuk aterosklerotik seperti merokok, obesitas, dan diabetes. Dalam mengatasi epibole maka dapat dilakukan beberapa pencegahan beserta penanganan, diantara nya dalam melakukan perawatan luka dengan dressing dan tindakan yang tepat. Kata Kunci: Luka Epibole, Wound Care |
---|---|
ISSN: | 2615-0921 2622-6030 |
DOI: | 10.33024/jkpm.v7i6.14399 |