Merumuskan Paradigma Sains Islam: Analisis Pemikiran Armahedi Mahzar
Artikel ini menjadi bantahan terhadap teori yang menyebutkan bahwa sains dan agama itu berjalan sendiri-sendiri, dengan bidang garapan, cara dan tujuannya masing-masing, tanpa saling mengganggu. Alasannya, jika sains dan agama tidak saling bertegur-sapa, maka sains dan teknologi berpotensi mendatang...
Saved in:
Published in | AJMIE: Alhikam Journal of Multidisciplinary Islamic Education Vol. 3; no. 1; pp. 26 - 35 |
---|---|
Main Author | |
Format | Journal Article |
Language | Indonesian |
Published |
30.06.2022
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Artikel ini menjadi bantahan terhadap teori yang menyebutkan bahwa sains dan agama itu berjalan sendiri-sendiri, dengan bidang garapan, cara dan tujuannya masing-masing, tanpa saling mengganggu. Alasannya, jika sains dan agama tidak saling bertegur-sapa, maka sains dan teknologi berpotensi mendatangkan mudarat bagi umat manusia. Sedangkan jika sains dan agama saling bertegur-sapa, maka sains dan teknologi diharapkan dapat mendatangkan maslahat bagi umat manusia. Relasi harmonis antara sains dan agama inilah yang dirumuskan oleh Armahedi Mahzar dalam konsep Integralisme sains Islam. Dalam Intergralisme, terdapat kesatuan hierarkis yang disebut sebagai integralitas. Integralitas mempunyai dua sumbu yang saling tegak lurus. Sumbu vertikal disebut sebagai dimensi-dimensi internalitas, sedangkan sumbu horizontal disebut sebagai dimensi-dimensi eksternalitas. |
---|---|
ISSN: | 2774-4639 2774-4639 |
DOI: | 10.32478/ajmie.v1i1.892 |