ISOLASI METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) DARI NARES ANTERIOR PASIEN PRE-OPERASI ORTOPEDI

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menyebabkan infeksi yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA) atau yang didapat di masyarakat (CA-MRSA). Dengan dampak morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Dalam kondisi sumber daya yang terbatas, ketersediaan deteksi cepat masih belum mem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inMedika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol. 5; no. 3; pp. 160 - 165
Main Authors Ilhamjaya, Andi Meutiah, Sjahril, Rizalinda, Johan, Muhammad Phetrus, Rasita, Yoeke Dewi, Patellongi, Ilhamjaya, Muhammad, Munawir, Arden, Ferdinand
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.12.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menyebabkan infeksi yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA) atau yang didapat di masyarakat (CA-MRSA). Dengan dampak morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Dalam kondisi sumber daya yang terbatas, ketersediaan deteksi cepat masih belum memadai di beberapa fasilitas laboratorium di Indonesia. Seringkali, membutuhkan waktu lebih dari 48 hingga 72 jam untuk mengidentifikasi MRSA di laboratorium. Oleh karena itu, deteksi cepat menggunakan metode alternatif sangatdiperlukan untuk mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasinya. Semakin cepat teridentifikasi saat skrining nares anterior pada pasien pre operasi ortopedi, maka semakin cepat pula tindakan pencegahan maupun pengendalian infeksi yang dapat dilakukan di Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel swab nares anterior pasien rencana bedah ortopedi di RSUP Dr. WahidinSudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin Makassar menggunakan medium transport Amies gel agar. Setelah itu dilakukan inokulasi langsung ke media CHROMOGENIC AGAR MRSA, hasil identifikasi dapat diketahui segera setelah 18-24 jam inkubasi pada media tersebut. Hasil penelitian menunjukkan dari 184 sampel yang diperoleh, proporsi temuan karier MRSA dari swab nares anterior pasien pre-operasi ortopedi di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah 66 pasien (38.4%), dan 8 pasien (4.6%) MSSA, sedangkan 98 pasien (57%)terdeteksi non aureus. Adapun karakteristik pasien yang mempunyai hubungan bermakna dengan temuan MRSA pada swab nares anterior pasien pre-operasi ortopedi yaitu karakteristik administrasi, riwayat rawat inap RS 3 bulan sebelumnya, dan riwayat pengunaan antibiotik 6 bulan terakhir (p value :0.001; 0.015; 0.002). Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan media CHROMOGENIC AGAR MRSA sebagai salah satu metodekultur untuk skrining MRSA pada nares anterior pasien pre-operasi ortopedi dapat menjadi pilihan yang efektifdan efisien dalam aplikasi klinis di lingkungan Rumah Sakit. Hal ini mengurangi penggunaan banyak bahan dilaboratorium, memudahkan dalam identifikasi langsung koloni oleh karena kekhasan koloni MRSA padamedia CHROMOGENIC AGAR, serta mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi MRSApada pasien, sehingga dapat memudahkan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran MRSA dilingkungan Rumah Sakit, membantu mengurangi lama rawat inap pasien maupun mengurangi kemungkinanpenggunaan antibiotik jangka panjang pada pasien.
ISSN:2657-179X
2656-7822
DOI:10.31970/ma.v5i3.140