Peningkatan Kapasitas Masyarakat Sekitar Hutan dalam Identifikasi dan Pengelolaan Penyakit Hutan

Hutan rakyat adalah hutan tanaman yang tumbuh di atas lahan milik rakyat atau masyarakat. Sengon (Falcataria moluccana) dan balsa (Ochroma pyramidale) merupakan jenis multi fungsi dan cepat tumbuh yang banyak dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Serangan penyakit hutan merupakan anca...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal pengabdian pada masyarakat (Online) Vol. 9; no. 1; pp. 23 - 36
Main Authors Winata, Bayu, Haneda, Noor Farikhah, Siregar, Ulfah Juniarti, Nugroho, Aditya, Nurianti, Esti, Farosandi, Naufal Hilmi
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 24.11.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Hutan rakyat adalah hutan tanaman yang tumbuh di atas lahan milik rakyat atau masyarakat. Sengon (Falcataria moluccana) dan balsa (Ochroma pyramidale) merupakan jenis multi fungsi dan cepat tumbuh yang banyak dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Serangan penyakit hutan merupakan ancaman yang berpotensi mengganggu kegiatan budidaya kedua jenis ini, serta dapat merugikan secara ekologi, ekonomi, dan sosial. Pengenalan penyakit hutan merupakan kegiatan preventif yang sangat penting dalam pengelolaan penyakit hutan itu sendiri. Tujuan pengabdian pada masyarakat dalam “Program Dosen IPB Pulang Kampung” ini adalah sebagai upaya capacity building masyarakat sekitar hutan melalui penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan terkait pengenalan (identifikasi) dan pengelolaan penyakit pada hutan tanaman yang ditujukan bagi para masyarakat petani hutan dan/atau pihak (stakeholder) terkait di Desa Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Secara umum, program ini membantu meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peserta dalam mengidentifikasi penyakit hutan tanaman, khususnya untuk jenis sengon dan balsa. Hal tersebut diindikasikan dari hasil penilaian dan evaluasi terhadap kuisioner (pre- dan post-test) para peserta pelatihan yang menunjukkan peningkatan, masing-masing, yaitu 7% (pelatihan Gelombang I) dan 9% (pelatihan Gelombang II).   Community forests are forest plantations that grow on land owned by the people or community. Sengon (Falcataria moluccana) and balsa (Ochroma pyramidale) are multi-functional and fast-growing species that are widely cultivated in Indonesia, especially on the island of Java. Forest disease outbreaks are a potential threat that can disrupt the cultivation of these two species, and can cause ecological, economic, and social harm. The introduction of forest disease is a preventive action that is very important in managing of forest diseases. The aim of the community service in the “Program Dosen IPB Pulang Kampung” is to build the capacity of communities around the forest through counselling, training, and assistance related to the identification and management of diseases in forest plantations, targeting forest farmers and/or stakeholders in Ngancar Village, Kediri Regency, East Java. In general, this program helps to increase the knowledge and experience of participants in identifying forest diseases, specifically for sengon and balsa species. This is indicated by the results of the assessment and evaluation of questionnaires (pre- and post-tests) of the training participants, which showed an increase of 7% (Batch I) and 9% (Batch II).
ISSN:2540-8739
2540-8747
DOI:10.30653/jppm.v9i1.477