Respon Lintah Laut (Zeylanicobdella arugamensis) Terhadap Salinitas Tinggi Secara In Vitro Dan In Vivo

Lintah laut (Hirudinea, Zeylanicobdella arugamensis) merupakan salah satu ektoparasit yangmenginfeksi ikan kerapu di hatchery maupun keramba jaring apung. Infeksi lintah laut dapat menghambatpertumbuhan dan perkembangan ikan akibat kekurangan darah dan luka yang ditimbulkannya. Tujuandari penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inFisheries : Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol. 2; no. 1
Main Authors Mahardika, Ketut, Mastuti, Indah, Zafran
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 23.02.2022
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Lintah laut (Hirudinea, Zeylanicobdella arugamensis) merupakan salah satu ektoparasit yangmenginfeksi ikan kerapu di hatchery maupun keramba jaring apung. Infeksi lintah laut dapat menghambatpertumbuhan dan perkembangan ikan akibat kekurangan darah dan luka yang ditimbulkannya. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon lintah laut terhadap salinitas tinggi secara in vitro danin vivo. Secara in vitro, masing-masing 70-75 ekor lintah laut ditempatkan dalam cawan petri (diameter 8cm, total 7 cawan petri). Sebanyak 50 mL air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt kedalam masing-masing satu cawan petri yang telah diisi lintah laut. Lintah laut tersebut dibiarkan direndamdalam air laut dengan salinitas tinggi pada suhu 28C. Selanjutnya masing-masing 5-9 ekor lintahlaut/perlakuan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150 menit, dan ditempatkandalam cawan petri baru yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Sintasan lintah laut diamati selama 1 jam.Perlakuan secara in vitro dilakukan dengan 2 ulangan waktu. Secara in vivo, Masing-masing 3 ekor ikankerapu hibrida cantang (panjang total 7-8 cm) yang terinfeksi lintah laut ditempatkan dalam bak plastik(volume 15 Liter) yang telah diisi dengan air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt.Lintah laut yang terlepas dari ikan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150menit, dan ditempatkan dalam cawan petri yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Hasil pengamatan in vitromenunjukkan bahwa lintah laut dapat bertahan hidup selama 45 menit dengan salinitas 90-100 ppt.Sedangkan lintah laut dapat bertahan hidup sampai 120 menit pada salinitas 40-60 ppt. Secara in vivo,lintah laut yang menempel dan menginfeksi ikan kerapu cantang dapat terlepas dari tubuh ikan setelahbeberapa menit pada salinitas tinggi (≥80 ppt). Akan tetapi, ikan kerapu yang direndam dalam air lautsalinitas tinggi lebih cepat mati (15-30 menit) dibandingkan dengan lintah laut (45 menit). Sedangkanlintah laut masih terlihat menempel pada ikan kerapu di salinitas  70 ppt dan masih hidup sampai 150menit
ISSN:2656-3746
2685-0664
DOI:10.30649/fisheries.v2i1.27