Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebagai Upaya dalam Membantu Ketersediaan Pangan dan Pemenuhan Gizi Rumah Tangga di Desa Pemenang, Lombok Utara

Kerawanan pangan merupakan kondisi tidak tercapainya ketahanan pangan di tingkat wilayah maupun rumah tangga secara berulang yang dapat terjadi karena terbatasnya akses untuk mendapatkan pangan atau akibat keadaan darurat  seperti bencana alam maupun bencana sosial (transient). Kecamatan Pemenang, K...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Gema Ngabdi Vol. 5; no. 1; pp. 141 - 148
Main Author Jufri, Afifah Farida
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 30.03.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Kerawanan pangan merupakan kondisi tidak tercapainya ketahanan pangan di tingkat wilayah maupun rumah tangga secara berulang yang dapat terjadi karena terbatasnya akses untuk mendapatkan pangan atau akibat keadaan darurat  seperti bencana alam maupun bencana sosial (transient). Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara termasuk salah satu kawasan yang berpotensi rawan pangan karena rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap pangan dan kondisi geografi yang rawan bencana, terutama gempa bumi. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk dapat mencapai ketahanan pangan yang tidak hanya untuk meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi juga dapat diakses oleh rumah tangga dalam kondisi apapun, termasuk ketika bencana seperti gempa bumi. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan kembali memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Metode pendekatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah metode Tindak Partisipatif (Participatory Action Program), yaitu melakukan pendampingan melalui diskusi dan kegiatan usaha tani secara langsung. Tahapan dalam kegiatan ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Pengembangan potensi lahan pekarangan di Desa Pemenang Barat sangat didukung oleh keunggulan potensi lokal, seperti kepemilikan lahan pekarangan yang masih ada, keinginan dan peran aktif masyarakat dalam pengembangan potensi lahan pekarangan yang cukup tinggi, dan sumberdaya lainnya yang juga sangat mendukug. Namun, ada beberapa kendala dalam pengembangan lahan pekarangan tersebut, seperti ketersediaan benih yang terbatas dan masyarakat yang belum terbiasa memanfaatkan lahannya secara produktif karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang teknologi budidaya di lahan pekarangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendampingan dan pembuatan demplot atau pemberian contoh dalam memanfaatkan pekarangan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga sosial masyarakat atau dalam bentuk kegiatan lainnya.
ISSN:2656-6516
2656-8098
DOI:10.29303/jgn.v5i1.300