ANALISIS KERUSAKAN DNA PADA SEL LIMFOSIT PASIEN PASCA-RADIOTERAPI
Analyses of DNA Damage in the Patient’s Lymphocyte Cells Post-Radiotherapy Radiotherapy given in high doses to kill cancer cells can also induce DNA damage in surrounding normal cells. The radiation dose is divided into smaller doses called fractionation to decrease the effect of radiation on normal...
Saved in:
Published in | Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 8; no. 1; pp. 105 - 113 |
---|---|
Main Authors | , , , , , , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
21.06.2021
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Analyses of DNA Damage in the Patient’s Lymphocyte Cells Post-Radiotherapy
Radiotherapy given in high doses to kill cancer cells can also induce DNA damage in surrounding normal cells. The radiation dose is divided into smaller doses called fractionation to decrease the effect of radiation on normal tissue. For this reason, it is necessary to monitor the peripheral blood lymphocytes to evaluate the patient's DNA damage. The alkaline comet test is a simple and sensitive technique for detecting DNA instability. This study involved 11 patients who underwent radiotherapy up to 20 Gy, and 11 healthy subjects as controls. This study aims to see how much DNA damage is caused by a 20 Gy fractionated radiation dose in patients with various cancers. The results showed that the mean frequency of damaged cells in patients was 80.54 ± 12.52% with a mean comet tail length of 49.98 ± 12.93 µm. There was a significant difference in both the frequency of damaged cells and the mean value of the comet tail length against the control group (p < 0.001). It was concluded that high doses of radiation can cause DNA damage to peripheral blood lymphocytes.
Radioterapi yang diberikan dalam dosis tinggi untuk mematikan sel kanker juga dapat menginduksi kerusakan DNA pada sel normal di sekitarnya. Dosis radiasi dibagi menjadi dosis yang lebih kecil yang disebut fraksinasi untuk menurunkan efek radiasi pada jaringan normal. Untuk itu perlu pemantauan pada limfosit darah tepi untuk mengevaluasi kerusakan DNA pasien. Uji komet alkali merupakan teknik yang sederhana dan sensitif untuk mendeteksi ketidakstabilan DNA. Penelitian ini melibatkan 11 pasien yang menjalani radioterapi hingga 20 Gy, dan 11 subyek sehat sebagai kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar kerusakan DNA akibat dosis radiasi fraksinasi 20 Gy pada pasien dengan variasi kanker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata frekuensi sel yang rusak pada pasien 80,54 ± 12,52% dengan rerata panjang ekor komet 49,98 ± 12,93 µm terdapat perbedaan nyata baik pada frekuensi sel yang rusak maupun nilai rerata panjang ekor komet terhadap kelompok kontrol (p < 0,001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa radiasi dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan DNA sel limfosit darah tepi. |
---|---|
ISSN: | 2442-2606 2548-611X |
DOI: | 10.29122/jbbi.v8i1.4598 |