Hubungan Kegiatan Latihan Khitobah dan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab

AbstrakInstitut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) adalah sebuah lembaga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan pondok pesantren Al-Amien Prenduan. Terdapat dua bahasa yakni Arab dan Inggris yang dijadikan sebagai bahasa komunikasi di lembaga ini. Dan demi mengembangkan kemampuan berbahasa asi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inFakta: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 3; no. 1; p. 43
Main Authors Musthofa, Rohelah, Hanun, Bisyarotul
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 01.05.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:AbstrakInstitut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) adalah sebuah lembaga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan pondok pesantren Al-Amien Prenduan. Terdapat dua bahasa yakni Arab dan Inggris yang dijadikan sebagai bahasa komunikasi di lembaga ini. Dan demi mengembangkan kemampuan berbahasa asing tersebut, maka IDIA menyelenggarakan beberepa kegiatan seperti kegiatan “latihan khitobah”, yang mana bertujuan untuk melatih kemampuan berbicara (retorika) santri di depan massa. Berangkat dari fenomena yang terjadi, bahwa beberapa santri di lembaga IDIA memiliki kemampuan berbicara bahasa Arab karena dipengaruhi oleh kegiatan “latihan khitobah ” yang rutin dilaksanakan dua kali dalam satu minggu. Maka peneliti tertarik untuk meneliti adakah hubungan  antara dua hal tersebut, serta seberapa besar hubungan  antara keduanya. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian korelasi, dengan pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan namanya, maka kegiatan pengumpulan dan penafsiran data, penampilan hasil penelitian, serta pemahaman akan kesimpulan, membutuhkan menggunakan angka-angka. Penggunaan metode pengumpulan data adalah angket dan tes. Angket yang digunakan untuk mencari data tentang kegiatan “latihan khitobah”, sedangkan tes digunakan untuk mencari data tentang kemampuan berbicara bahasa arab. Metode analisis data yang digunakan adalah rumus product moment. Adapun hasil dari penelitian ini adalah rendahnya  hubungan antara kegiatan latihan khitobah dan keterampilan bicara berbahasa Arab mahasantri  semester II dan IV Institut Dirosat Islamiyah Al- Amien Prenduan (IDIA) Tahun 2020/2021. Hal ini terbukti dengan angka peneliti dapatkan setelah melakukan penelitian dengan angka 0,055 (interpretasi rendah) karena mendakati antara 0,200 sampai dengan 0,0400.Abstract:Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) is a tertiary institution under the auspices of the Al-Amien Prenduan Islamic boarding school.There are two languages, Arabic and English, which are used as communication languages at this institution. And in order to develop these foreign language skills, IDIA organizes several activities such as the “khitobah training” activity, which aims to train the speaking skills (rhetoric) of students in front of the masses. Starting from the phenomenon that occurred, that some students at IDIA institutions have the ability to speak Arabic because they are influenced by the activity of " As the name implies, data collection and interpretation activities, the appearance of research khitobah training" which is routinely held twice a week. So researchers are interested in examining whether there is a relationship between the two things, and how big is the relationship between the two. The type of research used in this article is correlation research,with a quantitative approachresults, and understanding of conclusions, require the use of numbers. The data collection methods used were questionnaires and tests. The questionnaire was used to find data about the “khitobah training” activity, while the test was used to find data on the ability to speak Arabic. The data analysis method used is the product moment formula. The results of this study are the low relationship between khitobah training activities and Arabic speaking skills of students in semester II and IV of the Al-Amien Prenduan Dirosat Islamiyah Institute (IDIA) 2020/2021. This is evidenced by the number the researchers got after conducting the research with the number 0.055 (low interpretation) because it was close to between 0.200 to 0.0400.
ISSN:2774-9118
2775-0906
DOI:10.28944/fakta.v3i1.234