MONITORING DAN CONTROLLING EMISI GAS AMONIA PADA KANDANG AYAM PETELUR DI DESA SURUHWADANG

Lingkungan yang tercemar akan membuat aktifitas masyarakat menjadi terganggu. Masyarakat yang tepat berada di sekitaran kawasan kendang akan mencium bau busuk yang mengganggu indera penciuman. Bau busuk juga mengundang perkembangbiakan lalat yang tak terkendali dan menjadi sumber penyebar berbagai p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Nusantara (JPPNu) Vol. 6; no. 1; pp. 8 - 13
Main Authors Febrianto, Febrianto, Prasetyo, Rejo Gusti, Wahyudi, Muhammad, Selamet, M Joko, Makrifah, Istina Atul
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 12.07.2024
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Lingkungan yang tercemar akan membuat aktifitas masyarakat menjadi terganggu. Masyarakat yang tepat berada di sekitaran kawasan kendang akan mencium bau busuk yang mengganggu indera penciuman. Bau busuk juga mengundang perkembangbiakan lalat yang tak terkendali dan menjadi sumber penyebar berbagai penyakit. Sayangnya terkadang peternak menyemprotkan zat- zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan dalam menangani bau busuk dan koloni lalat. Bau busuk tersebut bersumber dari kadar amonia (NH3) yang tinggi. Selain gas amonia (NH3), kandang ayam juga menghasilkan gas Carbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) yang merupakan satu faktor penyebab suhu disekitar kandang meningkat. Dalam menangani kadar amonia (NH3) dengan menambahkan sistem penyemprot probiotik kedalam kandang yang dapat dikendalikan melalui aplikasi pada smarthphone dengan menambahkan fitur pengendalian kadar CO2 pada ruangan kandang dengan menggunakan sensor MQ135. Alay yang dikembangkan dan didiseminasikan pada kegiatan pengabdian ini adalah alat yang sudah dibuat dengan teknologi PLTS. Hasil pengabdian menunjukkan jika alat ini cukup baik digunakan oleh peternak untuk mengurangi bau disekitar kandang.
ISSN:2685-4783
2685-3884
DOI:10.28926/jppnu.v6i1.159