STUDI ETNOBOTANI PADA PROSES RITUAL ADAT MASYARAKAT BALI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

Abstrak: Etnobotani penting untuk dipelajari oleh masyarakat Indonesia karena pemanfaatan tumbuhan secara tradisional masih banyak yang belum diketahui. Rendahnya pengetahuan masyarakat akan ritual adat dan sedikit masyarakat yang memahami tentang ilmu etnobotani menyebabkan terjadinya degradasi bud...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inBIOLOVA Vol. 4; no. 2; pp. 121 - 128
Main Authors Safitri, Safitri, Mufahroyin, Mufahroyin, Santoso, Handoko
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 15.08.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Abstrak: Etnobotani penting untuk dipelajari oleh masyarakat Indonesia karena pemanfaatan tumbuhan secara tradisional masih banyak yang belum diketahui. Rendahnya pengetahuan masyarakat akan ritual adat dan sedikit masyarakat yang memahami tentang ilmu etnobotani menyebabkan terjadinya degradasi budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan dalam ritual adat ritual lingkup keluarga yang mencakup pernikahan, kehamilan,melahirkan, kematian, ritual kemasyarakatan yang mencakup nebar beih, membangun rumah, memotong gigi, ritual peribadahan galungan, kuningan, nyepi, purnama, yajna, tri sadyana, saraswati oleh masyarakat Bali Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Sampel diambil menggunakan teknik snowball sampling dan purposive sampling. Wawancara dilakukan pada 24 narasumber yang merupakan 4 tokoh adat dan 2 masyarakat Bali. Dari hasil wawancara di dapatkan hasil tumbuhan yang digunakan dalam ritual adat masyarakat Bali yang mencakup 4 Banten, yaitu banten pejati, banten daksine, banten kewangen, banten canang, banten sagehan. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya degradasi yaitu faktor internal, eksternal, dan etnobotani. Abstract: Ethnobotany is important for the people of Indonesia to learn because the traditional use of plants is still unknown. The low level of public knowledge of traditional rituals and few people who understand ethnobotany have caused cultural degradation. This study aims to determine the use of plants in traditional rituals within the family which includes marriage, pregnancy, childbirth, death, social rituals which include nebar beih, building a house, cutting teeth, rituals of Galungan worship, brass, Nyepi, full moon, yajna, tri sadyana , saraswati by the people of Bali, Labuhan Maringgai District, East Lampung Regency. The method used in this study is a combination of qualitative and quantitative methods. Samples were taken using snowball sampling and purposive sampling techniques. Interviews were conducted with 24 informants who were 4 traditional leaders and 2 Balinese people. From the results of the interviews, it was obtained plant products used in Balinese traditional rituals which cover 4 Banten, namely Pejati Banten, Daksine Banten, Kewangen Banten, Canang Banten, Sagehan Banten. There are three factors that cause degradation, namely internal, external, and ethnobotanical factors.
ISSN:2716-4748
2716-473X
DOI:10.24127/biolova.v4i2.3570