Regeneration of oil palm plantlets introduced by P5CS gene using Agrobacterium-mediated transformation

AbstrakCekaman kekeringan dapat mempengaruhi produktivitas tanaman perkebunan. Rekayasa genetika merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan penting seperti kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perekayasaan kelapa sawit melalui introduksi gen P5...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inMenara perkebunan Vol. 87; no. 2
Main Authors Budiani, Asmini, Nugroho, Imam Bagus, Minarsih, Hayati, Riyadi, Imron
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.10.2019
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:AbstrakCekaman kekeringan dapat mempengaruhi produktivitas tanaman perkebunan. Rekayasa genetika merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan penting seperti kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perekayasaan kelapa sawit melalui introduksi gen P5CS dengan transformasi berbasis Agrobacterium untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cekaman kekeringan. Pada penelitian ini perakitan kelapa sawit transgenik yang tahan terhadap cekaman kekeringan dilakukan melalui transformasi gen P5CS (Δ1-pyrroline-5-carboxylate synthetase) ke dalam kalus embriogenik (embryogenic calli – EC) menggunakan Agrobacterium. Plasmid pBI_P5CS yang membawa gen P5CS ditransfer dari Escherichia coli XL1 Blue ke Agrobacterium tumefaciens AGL1 melalui konjugasi. Selanjutnya klon Agrobacterium yang membawa plasmid pBI_P5CS digunakan untuk menginfeksi kalus embriogenik kelapa sawit dengan perlakuan 100 ppm asetosiringon. Kalus transforman diregenerasi pada media de Fossard (DF) yang ditambahkan 50 ppm kanamisin dan 250 ppm sefotaksim. Kalus transforman diseleksi melalui uji GUS dan metode PCR menggunakan primer NPTII dan P5CS1. Uji GUS dilakukan untuk menyeleksi kalus transforman yang ditunjukkan dengan reaksi positif pembentukan warna biru pada kalus yang berhasil ditransformasi dengan konstruk pBI_P5CS. Pengujian dengan menggunakan PCR memberikan hasil positif dengan adanya profil pita PCR pada visualisasi menggunakan pewarnaan SYBR Green, yang menunjukkan amplikon berukuran ~ 0,7 kb untuk gen NPTII dan ~ 0,4 kb untuk gen P5CS pada elektroforesis dengan gel agarosa. Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya kalus transforman terseleksi yang telah diregenerasi dan tumbuh menjadi planlet.[Kata kunci: cekaman kekeringan, Elaeis guineensis Jacq., rekayasa genetika, planlet]Abstract      Environmental abiotic stressors particularly drought has detrimental effects upon the productivity of estate crops. Increasing the crop tolerance towards drought stress through genetic engineering is one of the strategies employed to maintain steady productivity of valuable crop, i.e. oil palm. The aim of this study was to engineer oil palm with a better tolerance towards drought by introducing P5CS (Δ1-pyrroline-5-carboxylate synthetase) gene via Agrobacterium–mediated transformation into embryogenic calli (EC). The pBI_P5CS plasmid harboring P5CS gene was transferred from Escherichia coli XL1 Blue to Agrobacterium tumefaciens AGL1 by conjugation. The positive clone of transformed Agrobacterium was then used to infect oil palm EC by the addition of 100 ppm acetosyringone. The transformed ECs were regenerated in the de Fossard (DF) media supplemented by 50 ppm kanamycin and 250 ppm cefotaxime followed by GUS assay and PCR-based screening using NPTII and P5CS1 primers. The positive EC clones were confirmed by GUS assay, which produced blue coloration on positive transformed oil palm EC. A positive result of PCR screenings was depicted by PCR products in SYBR Green staining gel agarose electrophoresis with the expected band size of ~ 0.7 kb for the NPTII gene and ~ 0.4 kb for the P5CS gene. This study has successfully selected and regenerated pBI_P5CS transformed oil palm embryogenic calli into plantlets.[Keywords: drought tolerance, Elaeis guineensis Jacq., genetic engineering, plantlets]
ISSN:0125-9318
1858-3768
DOI:10.22302/iribb.jur.mp.v87i2.336