Aktivitas Antibakteri Nanokomposit TiO2/Cu dan TiO2/CuO terhadap Bakteri Bacillus cereus

Perkembangan nanoteknologi sebagai nanomaterial telah banyak dimanfaatkan salah satunya dalam bentuk nanokomposit. Nanokomposit banyak diaplikasikan sebagai fotokatalis untuk mendegradasi logam berat dan dewasa ini banyak penelitian mengenai manfaat nanokomposit sebagai bahan antibakteri. Penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Sains Dasar Vol. 11; no. 2; pp. 95 - 100
Main Authors Nuhaeroh, Ine, Anwar, Devi Indah, Khumaisah, Lela Lailatul
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 09.04.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Perkembangan nanoteknologi sebagai nanomaterial telah banyak dimanfaatkan salah satunya dalam bentuk nanokomposit. Nanokomposit banyak diaplikasikan sebagai fotokatalis untuk mendegradasi logam berat dan dewasa ini banyak penelitian mengenai manfaat nanokomposit sebagai bahan antibakteri. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas antibakteri dari nanokomposit TiO2/Cu dan TiO2/CuO hasil sintesis terhadap Bacillus cereus. Metode yang digunakan dalam melakukan sintesis nanokomposit adalah metode impregnasi basah. CuSO4 merupakan prekursor yang digunakan untuk mensinteis TiO2/Cu sedangkan TiO2/CuO menggunakan CuCl2. Suhu kalsinasi yang digunakan adalah 6000C. Material TiO2/Cu yang dihasilkan berukuran 29.01 nm sedangkan TiO2/CuO 27.64 nm. Uji karaterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dilakukan untuk mengetahui pembentukkan nanokomposit TiO2/Cu dan TiO2/CuO. Puncak difraksi pada sudut 2θ TiO2 yaitu 25.33o, CuO 38.70, Cu 43.60 dan menandakkan nanokomposit berhasil terbentuk. Hasil pengujian aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus dengan menggunakan metode difusi cakram menunjukkan TiO2/Cu memiliki zona hambat bakteri 8.10 mm dan TiO2/CuO 11.40 mm dan termasuk ke dalam antibakteri kuat sedangkan nanopartikel CuO merupakan antibakteri sedang dengan nilai sebesar 7.85 mm. Hasil ini menunjukkan nanokomposit memiliki daya hambat bakteri lebih tinggi dibandingkan nanopartikelnya.
ISSN:2085-9872
2443-1273
DOI:10.21831/jsd.v11i2.53247