Analisis Sirkulasi dan Jalur Penghubung Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang

ABSTRACTThe circulation system and city connecting lanes have a role in optimizing the use of roads that will provide convenience and security for road users. Tangerang City is a city that is experiencing rapid growth, one of which is influenced by its strategic location close to Jakarta as the nati...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inINERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 17; no. 2; pp. 175 - 185
Main Authors Jingga, Manisa Edelin, Suminar, Lintang
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.12.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:ABSTRACTThe circulation system and city connecting lanes have a role in optimizing the use of roads that will provide convenience and security for road users. Tangerang City is a city that is experiencing rapid growth, one of which is influenced by its strategic location close to Jakarta as the nation's capital. The high growth in Tangerang City is also directly proportional to the increase in demand for roads to accommodate traffic activities, including the effect on circulation conditions. The research location is the Chinatown area of Kota Lama Tangerang which is located in 3 (three) urban villages, namely Sukasari, Sukarasa, and Sukaasih villages. The Chinatown area of Kota Lama Tangerang is an area of culture, trade and services, offices, and housing. The Chinatown area in Kota Lama is the forerunner of the center of Tangerang City or can even be called the city's zero point because it is in this area that the center of Tangerang City was formed. This study aims to analyze the circulation and connecting lanes of the Chinatown area of Kota Lama Tangerang which consists of road network analysis and movement, vehicle circulation analysis, transit movement analysis, parking system analysis, and pedestrian and bicycle lane analysis. The research method used is a qualitative method. The research approach used is descriptive with data collection through observation which is then translated into documentation, mapping, and description. The results of the study concluded that there is a need for improvement and rearrangement of the area so that it becomes more integrated and can support the area to become a tourism object. ABSTRAKSistem sirkulasi dan jalur penghubung kota memiliki peran dalam optimalisasi pemanfaatan jalan yang akan memberikan kemudahan dan keamanan bagi pemakai jalan. Kota Tangerang merupakan kota yang mengalami pertumbuhan pesat, salah satunya dipengaruhi faktor lokasi yang strategis berdekatan dengan Jakarta sebagai ibu kota Negara. Tingginya pertumbuhan di Kota Tangerang turut berbanding lurus dengan peningkatan permintaan terhadap jalan untuk menampung kegiatan lalu lintas, termasuk juga berpengaruh pada kondisi sirkulasi. Lokasi penelitian yaitu Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang yang berada pada 3 (tiga) kelurahan, yaitu kelurahan Sukasari, Sukarasa, dan Sukaasih. Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang merupakan kawasan budaya, perdagangan dan jasa, perkantoran, dan perumahan. Kawasan Pecinan di Pasar Lama merupakan cikal bakal pusat Kota Tangerang atau bahkan dapat disebut sebagai zero point kota karena di kawasan inilah pusat Kota Tangerang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sirkulasi dan jalur penghubung Kawasan Pecinan Kota Lama Tangerang yang terdiri dari analisis jaringan jalan dan pergerakan, analisis sirkulasi kendaraan, analisis pergerakan transit, analisis sistem parkir, dan analisis jalur pejalan kaki dan jalur sepeda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi yang kemudian diterjemahkan dalam dokumentasi, pemetaan, dan deskripsi. Hasil penelitian menyimpulkan perlunya perbaikan dan penataan ulang kawasan agar menjadi lebih terintegrasi dan dapat mendukung kawasan menjadi obyek pariwisata.
ISSN:0216-762X
2528-388X
DOI:10.21831/inersia.v17i2.45604