Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Tanaman Jarak Pagar (Jatropha Curcas. L) Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar dan Kadar SGPT (Serum Glutamic Piruvic Transaminase) pada Tikus (Rattus norvergicus)

Jarak Pagar atau Jatropha curcas L merupakan tanaman famili Eurphobiaceae dengan kegunaan secara medis dan non medis, diantaranya yaitu sebagai kontrasepsi oral. Bagian Jarak Pagar yang sering dimanfaatkan adalah bagian biji. Namun, Jarak Pagar juga mengandung saponin, phorbol ester, kursin, tanin y...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inVeterinary Biomedical and Clinical Journal Vol. 3; no. 2; pp. 1 - 6
Main Authors Fitria, Neny, Pratiwi, Herlina, Widodo, Edwin, Primajayanti, Angelia, Anggraini, Novia Dwi, Nurfitriani, Nurfitriani, Findi, Nadia
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 01.07.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Jarak Pagar atau Jatropha curcas L merupakan tanaman famili Eurphobiaceae dengan kegunaan secara medis dan non medis, diantaranya yaitu sebagai kontrasepsi oral. Bagian Jarak Pagar yang sering dimanfaatkan adalah bagian biji. Namun, Jarak Pagar juga mengandung saponin, phorbol ester, kursin, tanin yang dapat menyebabkan keracunan organ. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji Jarak Pagar terhadap histopatologi hati dan kadar SGPT tikus Rattus Norvegicus, dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Hewan coba dibagi dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus betina. Kelompok tersebut yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan kelompok perlakuan per oral ekstrak biji Jarak Pagar pada dosis 10, 50, dan 100 mg/kg BB. Proses induksi dilakukan setiap hari selama 14 hari, pada hari ke-15 dilakukan nekropsi. Organ hati diambil untuk analisis histologi dan sampel darah diambil untuk mengukur kadar SGPT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak biji Jarak Pagar dapat meningkatkan kadar SGPT. Pemberian ekstrak biji Jarak Pagar pada dosis 100 mg/kg berat badan menginduksi kerusakan hepatosit paling parah di antara kelompok perlakuan.
ISSN:2622-1012
2622-1012
DOI:10.21776/ub.VetBioClinJ.2021.003.02.1