PENENTUAN KURVA BAKU UJI FARMAKOKINETIK TETRA HIDROXY ETHYL DISULPHAT (THES) PADA KELINCI (Orytolagus cuniculus), MARMUT (Cavia porcellus) , DAN TIKUS (Rattus novergicus)

Tetra hydroxy ethyl disulfate (THES) merupakan salah satu senyawa hasil sintesis yang baru ditemukan dan memiliki efek sebagai antibiotik yang dapat mengatasi masalah resistensi pada bakteri dengan mekanisme kerja merusak dinding sel bakteri dengan cara mengikat peptidoglikan yang ada pada dinding s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inMajalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22; no. 2; pp. 61 - 63
Main Authors Yolandari, Sri, Wahyudin, Elly, Rifai, Yusnita
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 19.12.2018
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Tetra hydroxy ethyl disulfate (THES) merupakan salah satu senyawa hasil sintesis yang baru ditemukan dan memiliki efek sebagai antibiotik yang dapat mengatasi masalah resistensi pada bakteri dengan mekanisme kerja merusak dinding sel bakteri dengan cara mengikat peptidoglikan yang ada pada dinding sel bakteri dengan ligan sulfat yang ada pada  THES. Senyawa THES sangat dibutuhkan saat ini dan potensial untuk diproduksi oleh industri.  Penelitian ini bertujuan menentukan kurva baku pada THES pada kelinci (Oryctolagus cuniculus), marmut (Cavia porcellus) dan tikus (Rattus novergicus). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kondisi optimum pemisahan menggunakan metode eluasi gradien dengan komposisi fase gerak buffer phosphat : asetonitril dengan perbandingan 7 : 3  dan laju alir 1 ml/menit. Untuk panjang gelombang analisis terpilih yaitu panjang gelombang 254 nm, dan waktu retensi 2,3 menit. Hasil penelitian menunjukkan Nilai regresi dari kurva baku larutan THES pada hewan uji kelinci sebesar  0,943 dengan persamaan y = 22857x + 1265, pada hewan uji marmut sebesar 0,835 dengan persamaan y =2963.x - 10817, pada hewan uji tikus sebesar 0,906 dengan persamaan y = 56586x - 11474.  Adanya perbedaan yang diperoleh dengan literatur yang ada kemungkinan disebabkan adanya zat pengotor dari larutan uji, namun namun hasil ini tidak terlalu jauh dari literatur yang ada, sehingga masih dapat digunakan sebagai acuan.
ISSN:1410-7031
2655-6715
DOI:10.20956/mff.v22i2.5703