Upaya Pencegahan dan Penanganan Low Back Pain Akibat Work From Home pada Pekerja di Surabaya

Penetapan kebijakan Work From Home yang diberlakukan bagi pekerja di Surabaya selama pandemi COVID-19 berpotensi meningkatkan permasalahan terkait Low Back Pain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan serta upaya pencegahan dan penanganan Low Back Pain (LBP) a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Farmasi Komunitas Vol. 10; no. 1; pp. 14 - 21
Main Authors Rahmah, Alfira Maulidyah, Ghaisani, Amelia, Kusuma, Andika Fajar Fortuna Dhonny, Nareswari, Andwynanda Bhadra, Azizah, Anita Nur, Mufidah, Azzalin Devariany, Rafif, Farhan Athallah, Prawadi, Jessica Febe, Natsier, Noer Aqiel, Santi, Ridka Aulia, Muthi, Sinta Wahyu Nur, Mahardiani, Sylvia Annisa, Salsabila, Tasya Mahira, Azzahra, Yuniar Gusrianti, Nita, Yunita
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 31.05.2023
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Penetapan kebijakan Work From Home yang diberlakukan bagi pekerja di Surabaya selama pandemi COVID-19 berpotensi meningkatkan permasalahan terkait Low Back Pain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan serta upaya pencegahan dan penanganan Low Back Pain (LBP) akibat Work From Home (WFH) pada pekerja di Surabaya. Desain penelitian berupa observasional deskriptif dengan metode survei secara online. Teknik pengambilan sampel dengan convenience sampling dan instrumen penelitian berupa kuesioner. Uji validitas instrumen yang dilakukan adalah uji validitas rupa. Kriteria inklusi penelitian adalah pekerja berusia 20-44 tahun, pernah atau sedang WFH di Surabaya, pernah atau sedang mengalami LBP akibat WFH. Sampel penelitian sebesar 141 responden. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan dan pengalaman LBP, upaya pencegahan LBP, serta upaya penanganan LBP. Hasil penelitian didapatkan sebesar 73 (51,8%) responden memiliki tingkat pengetahuan LBP tinggi. Sebesar 108 (76,6%) responden pernah mengalami nyeri pada bahu atau leher selama beberapa hari dan/atau kurang dari 4 minggu. Didapatkan lebih dari 70 (50,0%) responden tidak melakukan upaya pencegahan LBP, baik farmakologis maupun non farmakologis. Responden telah melakukan beberapa upaya penanganan LBP baik farmakologis maupun non farmakologis, namun 112 (79,4%) responden tidak menggunakan kursi kantor dalam upaya penanganan non farmakologis LBP. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan masih rendahnya upaya pencegahan dan penanganan LBP pada pekerja di Surabaya sehingga perlu adanya edukasi mengenai upaya pencegahan dan penanganan LBP.
ISSN:2355-5912
2355-5912
DOI:10.20473/jfk.v10i1.32919