Tinjauan Literatur Terkini: Peranan Konsumsi Teh terhadap Penyakit Hipertensi Recent Literature Review: The Effects of Tea Consumption on Hypertension

Latar Belakang: Di Indonesia, prevalensi hipertensi mengalami peningkatan dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018). Pasien dengan hipertensi diharuskan mengonsumsi obat-obatan anti-hipertensi seumur hidup untuk mengendalikan tekanan darah. Selain terapi farmakologi, teh mengandung senyawa aktif Epigal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inAmerta nutrition Vol. 8; no. 3; pp. 468 - 479
Main Authors Balatif, Ridwan, Lubis, Nenni Dwi Aprianti
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 30.09.2024
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Latar Belakang: Di Indonesia, prevalensi hipertensi mengalami peningkatan dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018). Pasien dengan hipertensi diharuskan mengonsumsi obat-obatan anti-hipertensi seumur hidup untuk mengendalikan tekanan darah. Selain terapi farmakologi, teh mengandung senyawa aktif Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan: Untuk memberikan gambaran senyawa aktif pada teh yang berpotensi menurunkan tekanan darah. Metode: Artikel ini menggunakan sumber data terkait uji klinis acak terkontrol yang dicari melalui laman Pubmed pada rentang waktu 2017-2022 dengan kata kunci teh, tekanan darah dan hipertensi. Diskusi: Sebanyak 9 dari 35 artikel diperoleh dari pencarian literatur tersebut. Hasil pencarian menunjukkan EGCG dalam bentuk kapsul dengan rentang dosis 75-300 mg dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Hal yang sama juga didapati pada studi yang menggunakan kapsul berisi antosianin dan polifenol. Dari 4 studi yang menggunakan minuman teh sebagai bahan intervensi, diperoleh bahwa secara nyata minuman teh dapat menurunkan tekanan darah. Hanya 1 studi yang menyebutkan bahwa minuman teh dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Perbedaan hasil ini mungkin dikarenakan adanya perbedaan kadar zat aktif dan adanya kafein dalam teh yang diduga mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah. Kesimpulan: Uji klinis terkini terkait teh terhadap pengendalian tekanan darah umumnya menggunakan zat aktif yang terdapat pada teh terutama EGCG. Penggunaan kapsul EGCG dalam berbagai uji klinis memberikan gambaran penurunan tekanan darah. Penelitian lanjutan dapat difokuskan untuk pemanfaatan potensi EGCG ini dalam populasi sampel yang lebih besar.
ISSN:2580-1163
2580-9776
DOI:10.20473/amnt.v8i3.2024.468-479