Akses Pangan Lansia Perempuan Kepala Keluarga di Kelurahan Kumpulrejo Salatiga, Indonesia Food Access Elderly Women Head Household in Kumpulrejo Salatiga, Indonesia
Latar Belakang: Ketahanan pangan terwujud jika semua orang memiliki akses yang mencukupi, aman, dan bergizi untuk mempertahankan kehidupan yang sehat dan aktif. Nyatanya, saat ini masih terdapat kelompok rawan pangan di tingkat global maupun nasional walaupun hampir setiap negara sudah mengatur tent...
Saved in:
Published in | Amerta nutrition Vol. 7; no. 1; pp. 131 - 138 |
---|---|
Main Authors | , , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
03.03.2023
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Latar Belakang: Ketahanan pangan terwujud jika semua orang memiliki akses yang mencukupi, aman, dan bergizi untuk mempertahankan kehidupan yang sehat dan aktif. Nyatanya, saat ini masih terdapat kelompok rawan pangan di tingkat global maupun nasional walaupun hampir setiap negara sudah mengatur tentang ketahanan pangan. Lansia perempuan sebagai kepala keluarga dengan keterbatasan fisik, stigma yang berlaku di masyarakat, dan budaya yang patriarki membatasi mereka melakukan pekerjaan di ranah publik dan domestik untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap informasi cara lansia perempuan kepala keluarga di Kelurahan Kumpulrejo, Salatiga dalam mengakses pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Metode: Metode kualitatif dengan pendekatan observasi partisipatif digunakan untuk memahami situasi lansia perempuan kepala keluarga, kemudian pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Jumlah responden penelitian yaitu 5 lansia perempuan kepala keluarga yang dipilih secara acak di Kelurahan Kumpulrejo. Hasil: Lansia perempuan sebagai kepala keluarga di Kelurahan Kumpulrejo dalam masa tua nya masih memiliki tantangan dalam mengakses pangan. Walaupun demikian responden memiliki berbagai strategi dalam pemenuhan pangan sehari-hari sehingga mereka masih dalam keadaan pangan yang baik. Dalam lingkungan sosial responden masih berbaur dengan masyarakat dengan baik tanpa memandang usia dan status sosial. Kepemilikan dapur dan air bersih responden masih dalam keadaan yang kurang baik, sehingga meningkatkan risiko mengalami infeksi atau penyakit lain. Kesimpulan: Lansia perempuan kepala keluarga dapat mengakses pangan dengan berbagai strategi yang mereka miliki seperti berhutang di tukang sayur keliling langganan untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari. |
---|---|
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |
DOI: | 10.20473/amnt.v7i1.2023.131-138 |