TRADISI PEMBERSIHAN MAKAM USANG PUYANG KELEKO KELUMPANG DI DESA LUBUK BANDUNG

• Published in: Tanjak: Sejarah dan Peradaban Islam Vol. 3; no. 1; pp. 86 - 112
• Main Authors: Andrianto, Tio, Rochmiatun, Endang, Khudin, Sholeh
• Format: Journal Article
• Language: English
• Published: 31.01.2023
• ISSN: 2774-5392; 2774-5392
• DOI: 10.19109/tanjak.v3i1.18184

Penelitian ini berjudul Tradisi Pembersihan Makam Usang Puyang Keleko Kelumpang Desa Lubuk Bandung: Telaah Historis, Antropologi, dan Arkeologis. pokok dari penelitian ini adalah: [1] Bagaimana awal mula sejarah Makam Usang Puyang Keleko Kelumpang di Desa Lubuk Bandung; [2] Apa saja makna yang terkandung dalam tradisi pembersihan makam Usang Puyang Keleko Kelumpang di Desa Lubuk Bandung; [3] Bagaimana bentuk-bentuk makam yang terdapat pada kompleks makam Usang Puyang Keleko Kelumpang. Penelitian ini menggunakan teori Solidaritas Sosial dan kajian deskripsi Historis, Antropologi, dan Arkeologis dalam mengkaji tradisi pembersihan makam Usang Puyang Keleko Kelumpang. Dengan menggunakan teori Solidaritas, peneliti berharap dapat mengetahui bagaimana tradisi pembersihan makam Puyang tersebut sebagai media solidaritas masyarakat Desa Lubuk Bandung. selain itu dengan ketiga kajian tersebut, peneliti dapat mengetahui tentang sejarah makam dan tokoh Puyang, proses pelaksanaan tradisi pembersihan makam Puyang dan bentuk dari makam Puyang. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.Tradisi pembersihan makam Usang Puyang Keleko Kelumpang merupakan kegiatan pembersihan makam Puyang yang dilakukan sebagai wujud untuk mengenang dan menghormati Puyang leluhur Desa Lubuk Bandung, dengan diadakannya tradisi pembersihan makam Puyang ini, masyarakat akan selalu mengingat jasa Puyang leluhur mereka atas pendirian dari Desa Lubuk Bandung. dalam penelitian ini ada dua sumber data yang digunakan, yakni sumber primer yang diperoleh dari tokoh adat desa, masyarakat desa dan dokumen terkait penelitian, seperti data desa, tradisi pembersihan makam, dan juga tentang deskripsi makam Puyang, dan data sekunder dari literatur yang terkait dengan penelitian. Dari hasil penelitian yang telah diketahui bahwa Puyang bagi masyarakat Desa Lubuk Bandung sebagai seorang tokoh yang mendirikan desa dan tradisi pembersihan makam puyang ini dilakukan masyarakat setahun sekali. This research is entitled The Tradition of Cleaning the Old Tomb of Puyang Keleko Kelumpang, Lubuk Village, Bandung: Historical, Anthropological, and Archaeological Studies. the main points of this study are: [1] How did the history of the Tomb of Usang Puyang Keleko Kelumpang begin in Lubuk Village, Bandung; [2] What are the meanings contained in the tradition of cleaning the tomb of Usang Puyang Keleko Kelumpang in Lubuk Bandung Village; [3] What are the forms of the tombs found in the Usang Puyang Keleko Kelumpang tomb complex. This study uses the theory of Social Solidarity and the study of historical, anthropological and archeological descriptions in studying the tradition of cleaning the tomb of Usang Puyang Keleko Kelumpang. By using the Solidarity theory, researchers hope to find out how the tradition of cleaning Puyang's tomb as a medium of solidarity for the people of Lubuk Bandung Village. Besides that, with these three studies, researchers can find out about the history of the Puyang tomb and figures, the process of carrying out the Puyang tomb cleaning tradition and the shape of the Puyang tomb. The method used for data collection was carried out by observation, interviews and documentation. Data analysis uses data reduction, data presentation, and conclusion or verification. The tradition of cleaning the tomb of Usang Puyang Keleko Kelumpang is an activity to clean Puyang's tomb which is carried out as a form of remembering and honoring the ancestral Puyang of Lubuk Bandung Village, by holding this Puyang tomb cleaning tradition, the community will always remember the services of their ancestor Puyang for the founding of Lubuk Bandung Village. In this study, two sources of data were used, namely primary sources obtained from village traditional leaders, village communities and documents related to research, such as village data, the tradition of cleaning graves, as well as descriptions of Puyang's tomb, and secondary data from literature related to study. From the research results it is known that Puyang is for the people of Lubuk Bandung Village as a figure who founded the village and the tradition of cleaning the Puyang tomb is carried out by the community once a year.