Penolakan aktivitas tambang pasir dan konflik sosial di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

As we know that Indonesia is one of the nations with abundant natural potential, which is caused by it’s adequate natural resources. These days, we are familiar with a lot of utilization of our natural resources, which one of them is mining. But if we see from day to day, this utilization term got m...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1; no. 7; pp. 815 - 823
Main Authors Putri, Adinda Novalia Retnaning, Rifqi, Dimas Aulia, Prakris, Maria Apolonia, Khalaidah, Khairunnisa Amalia, Amanda, Umiliya Arfah, Kodir, Abdul
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 19.07.2021
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:As we know that Indonesia is one of the nations with abundant natural potential, which is caused by it’s adequate natural resources. These days, we are familiar with a lot of utilization of our natural resources, which one of them is mining. But if we see from day to day, this utilization term got misused by some part of company to hide their exploitation act towards the nature. Like the minning case that have been done by PT Indo Modern Minning Sejahtera (PT IMMS) in Lumajang regency, East Java. This minning activity got a lot of criticism from the citizens around the area because it is considered to conduce another natural problems caused by the lack of company’s management and attention towards its waste and former mining land, until an exhalation illness (which is in this case is ISPA) that infected many of citizens because of the pollution from mining activity. The rejection against this mining activity finally culminate to violence act from PT IMMS (by sending their people) towards two local citizens around the area. This article is rely on literature studies, which is the writer collect some trusted news related to this mining problem. This case was analized by using vertical conflict concept which put forward by Karl Marx, and then reviewed with social conflict in an organization. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi alam yang melimpah, dikarenakan sumber daya alamnya yang sangat memadai. Pada hari ini kita sudah tidak asing lagi dengan berbagai penggunaan sumber daya alam, salah satunya ialah pertambangan. Namun, bila dilihat dari hari ke hari, istilah pemanfaatan ini kemudian disalahgunakan oleh beberapa pihak untuk menutupi tindakan eksploitasi. Layaknya kasus pertambangan yang dilakukan oleh PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS) yang terjadi di kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Aktivitas pertambangan ini banyak dikecam oleh warga sekitar karena menimbulkan masalah alam lainnya akibat kurangnya pengelolaan dan perhatian perusahaan terhadap limbah dan lahan bekas pertambangan, hingga penyakit pernafasan (ISPA) yang menjangkit para warga akibat terpapar polusi dari aktivitas pertambangan. Penolakan ini juga berujung pada terjadinya kekerasan fisik terhadap warga yang menentang adanya aktivitas tambang oleh preman-preman dari pihak PT IMMS. Artikel ini ditulis mengandalkan studi literatur, dimana penulis mengumpulkan berita terkait permasalahan aktivitas pertambangan PT IMMS dari sumber terpercaya. Kasus ini kemudian penulis analisa menggunakan konsep konflik vertikal yang dikemukakan oleh Karl Marx, serta dikaji menggunakan konsep konflik sosial dalam sebuah organisasi.
ISSN:2797-0132
2797-0132
DOI:10.17977/um063v1i7p815-823