Kontruksi sosial Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan dengan etnis Tionghoa
The purpose of this research is to commemorate the birthday of Pancasila on June 1, 1945, where the Grebeg Pancasila rite will be held in Blitar City. The type of research used is a descriptive qualitative approach. At the end of the study, the results show the following: First, the history of the e...
Saved in:
Published in | Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 1; no. 11; pp. 1226 - 1231 |
---|---|
Main Authors | , , , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
20.11.2021
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | The purpose of this research is to commemorate the birthday of Pancasila on June 1, 1945, where the Grebeg Pancasila rite will be held in Blitar City. The type of research used is a descriptive qualitative approach. At the end of the study, the results show the following: First, the history of the emergence of ethnic Chinese during the 1970 Batavia riots in Polagan Village, it is known that this ethnic Chinese has existed since the era before the Ming Dynasty. Second, cooperation every time there is a big day celebration is a form of social interaction that unites ethnic Chinese and non-ethnic Chinese communities. Third, 3 moments have become social constructions between ethnic Chinese and non-ethnic Chinese communities in Polagan Village, namely adjusting to the socio-cultural world or externalization, people who have accepted the objectification of ethnic Chinese, and the existence of shared meaning and benefit in this moment internalization of social interactions between non-ethnic communities and ethnic Chinese.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah etnis Tionghoa di desa Polangan, bentuk interaksi sosial etnis Tionghoa dan non Tionghoa, konstruksi sosial masyarakat di desa Polangan. Jenis penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif deskriptif. Pada akhir penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut: Pertama, sejarah munculnya Etnis Tionghoa pada saat kerusuhan Batavia 1970 di Desa Polagan, diketahui bahwasanya Etnis Tionghoa ini sudah ada sejak era sebelum Dinasti Ming. Kedua, Kerjasama setiap ada perayaan hari besar menjadi bentuk interaksi sosial yang menyatukan Etnis Tionghoa dengan masyarakat non Etnis Tionghoa. Ketiga, ada 3 momen yang menjadi konstruksi sosial antara Etnis Tionghoa dengan masyarakat non-Etnis Tionghoa di Desa Polagan, yakni menyesuaikan diri dalam dunia sosio-kultur atau eksternalisasi, masyarakat yang telah menerima objektivasi Etnis Tionghoa, dan adanya suatu makna dan kebermanfaatan bersama dalam momen internalisasi interaksi sosial antara masyarakat non Etnis dengan Etnis Tionghoa. |
---|---|
ISSN: | 2797-0132 2797-0132 |
DOI: | 10.17977/um063v1i11p1226-1231 |