Perspektif Pendidikan: Gawai sebagai Sarana Belajar Anak
Abstrak. Gawai memiliki fungsi praktis. Selain dari pada itu, peranti elektronik ini juga memiliki pengaruh besar terhadap bidang pendidikan dan proses pembelajaran anak-anak di sekolah. Fungsinya yang urgen menyebabkan gawai tidak jarang digunakan oleh sebagian masyarakat dan menyebabkan kecanduan....
Saved in:
Published in | Jurnal Bina Desa Vol. 4; no. 1; pp. 57 - 62 |
---|---|
Main Authors | , , , , |
Format | Journal Article |
Language | English |
Published |
25.02.2022
|
Online Access | Get full text |
Cover
Loading…
Summary: | Abstrak. Gawai memiliki fungsi praktis. Selain dari pada itu, peranti elektronik ini juga memiliki pengaruh besar terhadap bidang pendidikan dan proses pembelajaran anak-anak di sekolah. Fungsinya yang urgen menyebabkan gawai tidak jarang digunakan oleh sebagian masyarakat dan menyebabkan kecanduan. Pengaruhnya tidak sedikit, gawai dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak anak, obesitas, kurangnya waktu tidur, kelainan mental, kecanduan akut, kesulitan berkonsentrasi, dan terganggunya proses belajar. Semua dampak tersebut tidak akan menimpa ketika seorang anak mampu untuk membatasi dirinya. Membatasi diri ini tidak hanya dilakukan untuk menghindarkan diri dari dampak- dampak negatif melainkan juga untuk menghindari diri dari hal hal yang membahayakan tubuh, pikiran maupun masa depan anak-anak. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan penelitian kuantitatif dengan membandingkan pengaruh penggunaan ponsel pada anak-anak di Kelurahan Kandri dengan wilayah lainnya yaitu salah satu sekolah yang berada di Pandean Lamper, Kota Semarang.Abstract. The device has a practical function. Apart from that, these electronic devices also have a major influence on the education and learning process of children at school. Its urgent function causes gadgets to be used frequently by some people and cause addiction. The effect is not small, gadgets can cause children's brain growth disorders, obesity, lack of sleep, mental disorders, acute addiction, difficulty concentrating, and disrupting the learning process. All these impacts will not happen when a child is able to limit himself. Limiting oneself is not only done to avoid negative impacts but also to avoid things that harm the body, mind and future of children. The research method used is quantitative research by comparing the effect of cell phone use on children in Kandri Village with other areas, namely one of the schools located in Pandean Lamper, Semarang City. Keywords: anak; belajar; sarana belajar |
---|---|
ISSN: | 2715-6311 2775-4375 |
DOI: | 10.15294/jbd.v4i1.23732 |