PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KLON UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) AKIBAT APLIKASI PUPUK KANDANG SAPI

Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang telah menjadi sentra produksi ternak sapi.  Kondisi ini merupakan alternatif penyedia pupuk organic berupa pupuk kandang sapi (pupuk kandang sapi) yang berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi ubikayu.  Oleh karena itu, tujuan pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inJurnal Agrotek Tropika Vol. 12; no. 2; pp. 431 - 439
Main Authors Kukuh Setiawan, Muhammad Hendriyanto, Sungkono Sungkono, Dadang Rieswanto, Ardian Ardian, Muhammad Syamsoel Hadi
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung 01.03.2024
Subjects
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang telah menjadi sentra produksi ternak sapi.  Kondisi ini merupakan alternatif penyedia pupuk organic berupa pupuk kandang sapi (pupuk kandang sapi) yang berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi ubikayu.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan dan produksi dua klon ubikayu., mengevaluasi pertunbuhan dan poriduksi akibat pemberian pupuk kandang sapi dan mengevaluasi pertumbuhan dan produksi  klon akibat aplikasi pupuk kandang.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidodadi, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Propinsi Lampung mulai Februari hingga Desember 2020.  Perlakuan disusun secara factorial (2x2) dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan dua ulangan yang digunakan sebagai kelompok.  Factor pertama adalah dua klon ubikayu, UJ3 dan/UJ5, selanjutnya factor kedua adalah dua dosis pupuk kandang sapi, 0 ton/ha dan 20 ton/ha.  Variable yang diamati adalah tinggi tanaman (TT), diameter batang (DB), jumlah daun total (JDT), jumlah daun hijau (JDH), bobot kering daun (BKD), bobot kering batang (BKB), jumlah akar (JA), bobot ubi segar (BUB), bobot ubi kering (BUK).  Hasil menunjukkan bahwa pada aplikasi pupuk kandang sapi 20 ton/ha, JTD UJ3 cenderung lebih tinggi dibanding UJ5 namun BKD UJ3 lebih rendah dibanding UJ5.  BBU dan BKU UJ3 cenderung lebih tinggi dibanding yang UJ5 pada aplikasi 20 ton pupuk kandang sapi/ha.  Hal ini berarti bahwa UJ3 ukuran batang 5% lebih besar dibanding UJ5 akibat pupuk kandang sapi melalui distribusi bahan kering dari daun ke bagian akar, sehingga produksi UJ3 lebih tinggi 10% lebih tinggi.
ISSN:2337-4993
2620-3138
DOI:10.23960/jat.v12i2.6170