The Meaning of Toxic Relationship Communication for Teenagers

• Published in: Jurnal Spektrum Komunikasi Vol. 12; no. 2; pp. 233 - 245
• Main Authors: Zikri, Zikri Fachrul Nurhadi, Salamah, Ummu, Febrina, R. Ismira, Azni, Ensa Agnia
• Format: Journal Article
• Language: English
• Published: 30.06.2024
• ISSN: 2338-0861; 2621-8712
• DOI: 10.37826/spektrum.v12i2.705

This research is motivated by the phenomenon of the rise of toxic relationships in romantic relationships among teenagers. This results in depression, suicide attempts due to excessive pressure from the perpetrator. Komnas Perempuan's annual records for 2022 contain 3,528 data on cases of violence in romantic relationships. The aim of this research is to explain the motives, experiences and meaning of toxic relationship communication in romantic relationships for teenagers in Garut Regency. The research method used is a descriptive method with a qualitative approach. Phenomenological theory becomes the scalpel in this research to obtain an explanation for the phenomenon of toxic relationships. Data collection techniques through participant observation, in-depth interviews, literature study and documentation. The data analysis techniques in this research are data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results show that the motives for toxic relationships in romantic relationships vary, starting from internal factors such as obsession, narcissistic personality disorder (NPD), excessive disclosure and external factors such as the surrounding environment and the presence of an ex-lover in a new relationship. The experiences of toxic relationships that many people experience are verbal and nonverbal violence, mild depression to severe depression, trauma, hampered personal development and loss of confidence in having new relationships with other people. The communication meaning of a toxic relationship is one-way communication, a relationship that hurts each other, does not have good expectations from the romantic relationship that is being carried out and the relationship is dominated by only one party. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya fenomena toxic relationship dalam hubungan asmara di kalangan remaja. Hal ini, mengakibatkan depresi, percobaan bunuh diri karena tekanan berlebihan dari pelaku. Catatan tahunan Komnas perempuan tahun 2022 ada 3.528 data kasus kekerasan dalam hubungan asmara. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan motif, pengalaman dan makna komunikasi toxic relationship dalam hubungan asmara bagi remaja di Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori fenomenologi menjadi pisau bedah dalam penelitian ini untuk memperoleh penjelasan atas fenomena toxic relationship. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa motif toxic relationship dalam hubungan asmara ini beragam motifnya mulai dari faktor internal seperti obsesi, narsistic personality disorder (NPD), kecemburuan yang berlebihan dan faktor eksternal seperti lingkungan sekitar dan kehadiran mantan kekasih di hubungan baru. Pengalaman toxic relationship yang banyak dialami adalah kekerasan secara verbal dan nonverbal, depresi ringan hingga depresi berat, trauma, terhambatnya perkembangan diri dan kehilangan kepercayaan untuk menjalani hubungan baru dengan orang lain. Makna komunikasi dari toxic relationship adalah komunikasi satu arah, hubungan yang saling menyakiti satu sama lain, tidak memiliki harapan yang baik dari hubungan asmara yang dijalani dan dominasi hubungan oleh satu pihak saja.