ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGERINGAN TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST

Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional, yakni merupakan sumber pendapatan negara melalui devisa negara, cukai, pajak, serta sumber pendapatan petani, dan juga berperan menciptakan lapangan kerja. Jember merupakan salah satu kab...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Published inSISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol. 18; no. 1; pp. 1 - 11
Main Authors Sukarsono, Agustin, Arifa, Hamidatul
Format Journal Article
LanguageEnglish
Published 25.04.2022
Online AccessGet full text

Cover

Loading…
More Information
Summary:Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional, yakni merupakan sumber pendapatan negara melalui devisa negara, cukai, pajak, serta sumber pendapatan petani, dan juga berperan menciptakan lapangan kerja. Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki tanah sangat subur. Sehingga tanah di Jember dapat digunakan sebagai lahan untuk bertani dengan berbagai macam tanaman, salah satunya yaitu tembakau. Varietas utama tembakau yang dapat ditanam di Kabupaten Jember adalah Besuki Na-Oogst. Tembakau Besuki Na-Oogst memberikan keuntungan yang tinggi bila dibandingkan dengan komoditas lain. Namun, dalam 5 tahun terakhir, tanaman tembakau mengalami produktivitas yang fluktuaktif. Sehingga perlu adanya analisis kelayakan usaha yang dilakukan, untuk mengukur layak tidaknya usaha pengeringan tembakau  besuki na-oogst di produksi, analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu, analisis dari segi aspek finansial. Berdasarkan aspek finansial, kriteria kelayakan investasi usaha pengeringan tembakau  besuki na-oogst memilini nilai PP atau tingkat pengembalian modal akan kembali pada usia 0,8 tahun, nilai PI sebesar 1,92, nilai NPV sebesar Rp 20.321.303, dengan usia investasi 1 tahun, tingkat pengembalian investasi IRR sebesar 92%, nilai BEP produksi sebesar 780 kg, dan BEP harga jual titik impas minimun sebesar Rp 17.067, serta perhitungan R/C Ratio sebesar 2,6. Dari hasil analisis aspek finansial, diketahui bahwa usaha pengeringan tembakau Besuki Na-Oogst milik bapak Totok Hariyanto, yang berada di desa Wringintelu, dikatakan layak dan dapat dilakukan produksinya.
ISSN:0216-7131
2549-6867
DOI:10.37303/sistem.v18i1.219