ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING DAN CAPITAL) STUDI PADA PT. BANK MUAMALAT IDONESIA TAHUN 2018- 2022

• Published in: Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis Vol. 10; no. 1; pp. 67 - 75
• Main Author: Arini, Mega rizqi arini
• Format: Journal Article
• Language: English
• Published: 06.06.2024
• ISSN: 2442-4560; 2615-2134
• DOI: 10.35972/jieb.v10i1.1450

n 2018, Bank Muamalat was rumored to be bankrupt due to the high ratio of nonperforming financing which had an impact on depleting banking capital. This research aims to determine the health level of Bank Muamalat in 2018-2022 using the RGEC method. This type of research uses a quantitative descriptive approach. The data used in this research is secondary data, namely the annual financial reports for 2018-2022. The research results show that the health level of Bank Muamalat Indonesia in 2018 was in the quite healthy category with a final composite score of 62.85% getting a composite rating of 3, in 2019 it was in the quite healthy category with a final composite score of 62.85% getting a composite rating of 3, in 2020 it was in the quite healthy category with a final composite score of 62.58% getting a composite rating of 3, in 2021 it was in the quite healthy category with a final composite score of 68.57% getting a fairly healthy composite rating, and in 2022 it was in the quite healthy category with The final composite score was 68.57%, obtaining a composite rating of 3. Abstrak: Pada tahun 2018 Bank Muamalat diisukan bangkrut karena tingginya rasio pembiayaan macet yang berdampak pada menipisnya permodalan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kesehatan Bank Muamalat pada tahun 2018-2022 dengan menggunakan Metode RGEC. Jenis penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan tahun 2018-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2018 berada dalam kategori cukup sehat dengan nilai komposit akhir 62,85% memperoleh peringkat komposit 3, tahun 2019 berada dalam kategori cukup sehat dengan nilai komposit akhir 62,85% memperoleh peringkat komposit 3, tahun 2020 berada dalam kategori cukup sehat dengan nilai komposit akhir 62,58% memperoleh peringkat komposit 3, tahun 2021 berada dalam kategori cukup sehat dengan nilai akhir komposit 68,57% memperoleh peringkat komposit cukup sehat, dan tahun 2022 berada dalam kategori cukup sehat dengan nilai komposit akhir 68,57% memperoleh peringkat komposit 3.